Pasalnya, terdapat sosok tambahan yang dipotong dalam persamaan yang berkaitan dengan apa yang disebut koreksi gravitasi kuantum terhadap entropi Schwarzschild atau lubang hitam statis.
Setelah mendiskusikan hasil yang mengejutkan, mereka menyadari apa yang mereka temukan adalah tekanan yang diciptakan.
Para peneliti kemudian menghitung angka untuk mengkonfirmasi penemuan mereka dan menemukan gravitasi kuantum sebenarnya dapat menyebabkan tekanan di lubang hitam Schwarzschild.
“Temuan kami bahwa lubang hitam Schwarzschild memiliki tekanan serta suhu bahkan lebih menarik mengingat itu adalah kejutan total,” kata Profesor Calmet, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Express, Senin, 14 September 2021.
Dirinya mengaku senang bahwa penelitian yang timnya lakukan tentang gravitasi kuantum telah memajukan pemahaman komunitas ilmiah yang lebih luas tentang sifat lubang hitam.
Baca Juga: Prediksi Albert Einstein Terbukti, Ilmuwan Temukan Ada Cahaya di Balik Lubang Hitam
“Stephen Hawking benar, lubang hitam tidak hitam tetapi memiliki spektrum radiasi yang sangat mirip dengan benda hitam,” katanya.
Menurutnya, spektrum radiasi tersebut membuat lubang hitam menjadi laboratorium yang ideal untuk menyelidiki interaksi antara mekanika kuantum, gravitasi, dan termodinamika.
“Jika Anda mempertimbangkan lubang hitam hanya dalam relativitas umum, orang dapat menunjukkan bahwa mereka memiliki singularitas di pusatnya di mana hukum fisika seperti yang kita kenal harus hancur,” katanya.