PR BEKASI - Sebuah penelitian terbaru menunjukkan, penurunan tingkat kelahiran akan berdampak besar pada masa depan China.
Diketahui, populasi China saat ini kian menua, sebagai imbas dari aturan kontroversial terkait kebijakan 1 anak selama 40 tahun.
Oleh karena itu, menuanya populasi China berdampak pada krisis regenerasi yang disebut dapat berpengaruh pada kemakmuran negeri tirai bambu tersebut.
Penuaan populasi China juga menyebabkan ancaman penurunan ekonomi di masa depan, mengingat generasi tua tidak akan produktif seperti generasi muda.
Penemuan tersebut diterbitkan dalam jurnal Proceedings of the National Academies of Sciences (PNAS).
Dilansir PikiranRakyat-Bekasi.com dari News Medical, China selama ini tercatat sebagai negara dengan jumlah populasi terbesar di dunia.
Baca Juga: China Desak AS Berhenti Menindas Negara Lain dengan Dalih Demokrasi, Marah Gegara Kasus Bos Huawei?
Jumlah populasi itu turut berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi yang semakin pesat. Bahkan China digadang-gadang akan segera menyaingi Amerika Serikat (AS).