Populasi China Merosot, Penelitian Terbaru Ungkap Masa Depan Negeri Tirai Bambu Ini Semakin Suram

- 28 September 2021, 13:00 WIB
Penelitian terbaru ungkap jumlah populasi yang merosot diiringi dengan jumlah warga menua yang mendominasi diprediksi membuat masa depan China semakin suram.
Penelitian terbaru ungkap jumlah populasi yang merosot diiringi dengan jumlah warga menua yang mendominasi diprediksi membuat masa depan China semakin suram. /Reuters/Kim Kyung-Hoon

PR BEKASI - Sebuah penelitian terbaru menunjukkan, penurunan tingkat kelahiran akan berdampak besar pada masa depan China.

Diketahui, populasi China saat ini kian menua, sebagai imbas dari aturan kontroversial terkait kebijakan 1 anak selama 40 tahun.

Oleh karena itu, menuanya populasi China berdampak pada krisis regenerasi yang disebut dapat berpengaruh pada kemakmuran negeri tirai bambu tersebut.

Baca Juga: China Krisis Energi, Batasi Emisi HFC-23 yang Pengaruhi Gas Rumah Kaca dan Perbanyak Pasokan Listrik Batubara

Penuaan populasi China juga menyebabkan ancaman penurunan ekonomi di masa depan, mengingat generasi tua tidak akan produktif seperti generasi muda.

Penemuan tersebut diterbitkan dalam jurnal Proceedings of the National Academies of Sciences (PNAS).

Dilansir PikiranRakyat-Bekasi.com dari News Medical, China selama ini tercatat sebagai negara dengan jumlah populasi terbesar di dunia.

Baca Juga: China Desak AS Berhenti Menindas Negara Lain dengan Dalih Demokrasi, Marah Gegara Kasus Bos Huawei?

Jumlah populasi itu turut berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi yang semakin pesat. Bahkan China digadang-gadang akan segera menyaingi Amerika Serikat (AS).

Halaman:

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: News Medical


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah