Bahkan ia pun berpendapat untuk melancarkan bantuan kemanusiaan tersebut harus mengkoordinasikannya dengan Taliban.
"Pada dasarnya ada konvergensi pandangan tentang perlunya menangani keadaan darurat kemanusiaan," kata Mario Draghi, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Kamis, 14 Oktober 2021.
Selanjutnya, Penjabat Menteri Luar Negeri Afghanistan, Mullah Amir Khan Muttaqi, mengimbau dunia untuk hubungan baik tetapi menghindari membuat komitmen tegas pada pendidikan anak perempuan.
Meskipun ada tuntutan internasional untuk mengizinkan semua anak Afghanistan kembali ke sekolah.
Hampir dua bulan setelah pemerintah yang didukung Barat runtuh dan kelompok Taliban menguasai Kabul, pemerintahan baru telah mendorong untuk membangun hubungan dengan negara-negara lain guna membantu mencegah krisis ekonomi yang dahsyat.
Baca Juga: Lakukan Pertemuan dengan AS, Taliban Minta Pengakuan Internasional dan Diakhirinya Sanksi
Namun, Taliban sejauh ini menolak memberikan alasan untuk mengizinkan anak perempuan kembali ke sekolah menengah.
Yang merupakan salah satu tuntutan utama masyarakat internasional setelah keputusan bulan lalu bahwa sekolah di atas kelas enam hanya akan dibuka kembali untuk anak laki-laki.
Muttaqi mengatakan bahwa pemerintah Taliban bergerak dengan hati-hati tetapi tidak dapat diharapkan bisa menyelesaikan reformasi dalam 2 bulan.