Seniman Asal China Buang-buang Butiran Emas Murni, Kini Panen Kritikan

- 19 Oktober 2021, 14:44 WIB
Yang Yexin seniman asal Shanghai, China, membuang-buang butiran emas murni dalam bentuk beras, tuai kritikan.
Yang Yexin seniman asal Shanghai, China, membuang-buang butiran emas murni dalam bentuk beras, tuai kritikan. /Oddity Central

 

PR BEKASI – Seniman asal Shanghai, China yang bernama Yang Yexin menuai banyak kritikan setelah membuang-buang butiran emas murni seberat 500 gram untuk pertunjukkan terbarunya.

Emas murni bernilai 200 ribu yuan atau sekira Rp433 (kurs Rp2.100/ yuan) juta itu dibentuk menjadi 1.000 butir beras emas murni yang lantas dibuang oleh Yexin ke selokan, tempat sampah, rerumputan, hingga sungai Huangpu.

Beras emas murni itu memiliki ukuran yang sama persis dengan beras asli klaim toko perhiasaan yang diajak berkolaborasi oleh Yexin.

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Oddity Central pada Selasa, 19 Oktober 2021, pertunjukan ini merupakan kritikan Yexin atas limbah makanan dan kebiasaan membuang makanan di China.

Baca Juga: Jepang Ketar-ketir, 10 Kapal Angkatan Laut China dan Rusia Berlayar Bersama-sama

Video pertunjukkan membuang beras emas murni itu Yexin bagikan melalui akun media sosialnya pada Rabu, 13 Oktober 2021 yang kemudian viral di China.

Namun, alih-alih mendapatkan respon positif dari masyarakat China, pertunjukan beras emas ala Yexin malah panen kritikan.

“Kenapa emas murni? Bagi saya sepertinya dia membuat lelucon tentang limbah makanan dengan pamer secara mencolok," kata salah satu netizen di Weibo.

“Lebih baik memberi bantuan pada daerah yang terkena bencana alam dan menggunakan uang itu untuk membeli beras asli bagi mereka yang kehilangan hasil panennya karena banjir,” komentar orang lain.

Baca Juga: Bocorkan Upaya Penyiksaan Muslim Uighur, Polisi China: Mereka Digantung dan Disterum

Terlepas dari kecaman besar-besaran di media sosial, Yang Yexin bersikeras bahwa keputusannya untuk membuang 1.000 butir beras emas murni itu dapat dibenarkan, karena hal itu merupakan desain kritik yang menggelikan.

“Seseorang hampir tidak dapat menganggap serius tindakan sampah sampai diperbesar ke tingkat yang ekstrem seperti ini,” jelas seniman itu.

“Membuang makanan sama saja dengan membuang emas. Emas adalah bagian dari tanah bumi sementara membuang nasi yang dimasak akan menjadi ancaman bagi lingkungan kita,” katanya.

“Pertama-tama, saya pikir orang terlalu menyukai emas, jadi ketika saya membuang emas, semua orang ketakutan,” katanya, melanjutkan.

Baca Juga: China Bangun 3 Pangkalan Udara Baru Dekat Taiwan, Ancaman Perang Semakin Meningkat

"Tetapi jika saya membuang makanan asli, hampir tidak ada orang yang akan memperhatikannya," paparnya.

Meskipun pertunjukkan Yexin baru-baru ini dikritik oleh masyarakat umum, dia tetap membela pertunjukannya berdalih bahwa banyak dari kritikusnya melewatkan pesan kuat yang coba disampaikan oleh Yexin.

"Saya pikir komentar semacam ini sangat sempit dan bias," kata Yexin.

“Misalnya, ketika saya menyumbangkan 500 gram emas murni atau 200 ribu yuan ke organisasi amal, saya hanya membantu organisasi amal, dan hanya menghasilkan 200 ribu yuan barang, dan jumlah orang yang saya bantu terbatas,” katanya, melanjutkan.

“Tetapi jika 500 gram emas murni atau 200 ribu yuan diubah menjadi acara publik, berapa banyak orang yang akan terpengaruh?,” kata artis asal Shanghai ini.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Oddity Central


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x