Hal tersebut dilakukan untuk mencegah keruntuhan yang mereka katakan dapat memicu krisis migrasi serupa dengan eksodus 2015 dari Suriah yang mengguncang Eropa.
Kepergian pasukan pimpinan AS dan banyak donor internasional meninggalkan negara itu tanpa hibah yang membiayai tiga perempat belanja publik.
Kementerian keuangan Afghanistan mengatakan pihaknya mengambil pajak harian dari sekitar 400 juta orang Afghanistan sebanyak 4.4 juta dolar AS atau senilai Rp63 miliar.***