Sektor Pariwisata Runtuh Akibat Pandemi, Lima Negara Asia Kehilangan 1,6 Juta Pekerjaan

- 19 November 2021, 13:36 WIB
Sekotor pawisata runtuh akibat pandemi Covid-19 yang menyebabkan lima negara Asia kehilangan 1,6 juta pekerjaan.
Sekotor pawisata runtuh akibat pandemi Covid-19 yang menyebabkan lima negara Asia kehilangan 1,6 juta pekerjaan. /Soe Zeya Tun/Reuters

PR BEKASI - Runtuhnya pariwisata akibat pandemi Covid-19 menyebabkan lima negara Asia kehilangan 1,6 juta pekerjaan.

Menurut Organisasi Buruh Internasional (ILO), kelima negara Asia tersebut adalah Filipina, Vietnam, Thailand, Brunei, dan Mongolia.

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Al Jazeera, menurut laporan yang dirilis oleh badan PBB pada Kami, 18 November 2021 kemarin, hampir sepertiga dari kelima negara Asia tersebut kehilangan pekerjaan di sektor pariwisata.

Baca Juga: Sandiaga Uno Akan Bangun dan Kembangkan Pariwisata di Kabupaten Garut

Laporan tersebut menyebutkan bahwa kehilangan pekerjaan terkait pariwisata empat kali lebih besar daripada kerugian di industri lain, dan dalam kasus ini, wanita adalah yang paling terpukul.

Chihoko Asada-Miyakawa, direktur regional ILO untuk Asia dan Pasifik, mengatakan dampak Covid-19 pada pariwisata di kawasan itu “tidak jauh berbeda dari bencana”.

Bahkan, menurut dia, negara-negara di kawasan yang sangat berfokus pada vaksinasi dan merancang strategi untuk membuka kembali perbatasan secara perlahan.

Baca Juga: Rudy Gunawan Ungkap Rencana Kesejahteraan Warga, Sebut 2025 Kabupaten Garut Akan Tingkatkan Sektor Pariwisata

"Pekerjaan dan jam kerja di sektor terkait pariwisata kemungkinan akan tetap di bawah angka sebelum krisis di negara-negara Asia-Pasifik hingga tahun depan", kata Asada-Miyakawa.

Menurut laporan tersebut, Brunei mengalami penurunan lapangan kerja paling tajam, menyusut 40 persen, sementara jam kerja rata-rata menyusut 21 persen.

Di Filipina, lapangan kerja terkait pariwisata menyusut 28 persen, sementara jam kerja rata-rata turun 38 persen.

Baca Juga: Poin-Poin Penting Aturan PPKM Darurat Kota Bekasi Sektor Pariwisata dan Hiburan

Di Vietnam, upah rata-rata di sektor ini turun 18 persen secara keseluruhan — dan 28 persen untuk perempuan.

Thailand, yang menghasilkan sekitar 20 persen dari PDB dari pariwisata sebelum pandemi, mengalami penurunan upah rata-rata sebesar 9,5 persen.

Di Mongolia, pekerjaan dan jam kerja rata-rata turun masing-masing 17 persen dan 13 persen.

Baca Juga: Wisata Vaksin Siap Dibuka di Bali, Sandiaga Uno Optimis Wujudkan Pariwisata Berkualitas

menurut data dari Capital Economics, dada September, kedatangan ke sebagian besar Asia turun 99 persen dibandingkan dengan tingkat pra-pandemi, dibandingkan dengan 20 persen di Meksiko dan sekitar 65 persen untuk Eropa Selatan.

Sekitar 291 juta turis mengunjungi Asia-Pasifik pada 2019, menyumbang sekitar 875 miliar dollar untuk perekonomian, menurut data World Economic Forum.

Sara Elder, ekonom senior ILO dan penulis laporan tersebut, mengatakan krisis dan kemungkinan pemulihan yang lambat dalam waktu dekat akan memaksa negara-negara yang bergantung pada pariwisata untuk mempertimbangkan cara mendiversifikasi ekonomi mereka.

Baca Juga: Wisata Vaksin Siap Dibuka, Upaya Bangkitkan Pariwisata di Tengah Pandemi

“Pemulihan akan memakan waktu dan pekerja serta perusahaan yang terkena dampak di sektor pariwisata akan terus membutuhkan bantuan untuk mengganti pendapatan yang hilang dan melestarikan aset,” kata Elder.

“Pemerintah harus terus menerapkan langkah-langkah dukungan, sambil berusaha memvaksinasi semua penduduk, termasuk pekerja migran.”***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x