WHO Prediksi Akan Ada 2 Juta Orang Eropa yang Meninggal karena Covid-19 pada Gelombang Keempat

- 24 November 2021, 10:24 WIB
WHO prediksi 2 juta orang Eropa akan meninggal karena gelombang keempat Covid-19 setelah ruang jenazah di Rumania dipenuhi oleh mayat yang melebihi kapasitas.
WHO prediksi 2 juta orang Eropa akan meninggal karena gelombang keempat Covid-19 setelah ruang jenazah di Rumania dipenuhi oleh mayat yang melebihi kapasitas. /REUTERS/Maxim Shemetov

PR BEKASI – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan lebih dari 2 juta orang di Eropa diperkirakan akan meninggal karena Covid-19 pada gelombang keempat pandemi.

WHO mengeluarkan peringatan tersebut setelah sebuah ruang jenazah di rumah sakit di Rumania dipenuhi oleh tumpukan mayat.

Diketahui, selama 24 jam terdapat 41 orang meninggal akibat Covid-19 yang jumlahnya lebih dari kapasita ruang jenazah

Baca Juga: Ghost9 Merilis Comeback Mini Album Pertama 'Now Who We Are Facing'

Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, mengatakan rawat inap dan tingkat kematian menunjukkan Eropa berurusan dengan pandemi yang tidak divaksinasi.

Kematian yang dilaporkan WHO karena Covid-19 mencapai hampir 4.200 per hari minggu lalu di Eropa, dua kali lipat dari yang tercatat pada akhir September.

Kematian akibat virus telah melewati angka 1.5 juta dengan Covid-19 diidentifikasi sebagai penyebab kematian nomor satu di seluruh Eropa oleh Institute for Health Metrics and Evaluation.

Baca Juga: Dapat Bunuh hingga Jutaan Orang pada 2022, WHO Peringatkan Kebangkitan Covid-19

WHO memperkirakan 25 negara kawasan Eropa akan mengalami tekanan tinggi atau ekstrim di tempat tidur rumah sakit dengan kematian kumulatif yang diproyeksikan mencapai 2.2 juta pada musim semi tahun depan.

Dr Hans Henri P. Kluge, Direktur Regional WHO untuk Eropa, mendesak pendekatan vaksin plus dengan orang-orang yang mendapatkan dosis standar, mengambil booster jika ditawarkan dan memasukkan langkah-langkah pencegahan.

Wartawan mengunjungi kamar jenazah di Rumah Sakit Universitas Bucharest di mana mereka memfilmkan mayat di koridor.

Baca Juga: Buntut Kasus Pelecehan Seksual di Kongo, Komisi Eropa Hentikan Sementara Pendanaan Program-program WHO

Rumania memiliki salah satu serapan vaksin terendah di UE dengan 35.5 persen ditusuk dibandingkan dengan yang terendah, Bulgaria pada 24.4 persen, dan Irlandia dengan 76,2 persen, menurut Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa.

Salah satu petugas medis di Rumania, Dr Alexandra Munteanu mengatakan bahwa mereka sedang berjuang melawan berita palsu, kecurigaan, dan takhayul.

"Ada banyak dokter, termasuk saya, yang bekerja dengan pasien Covid-19 dan kami mencoba memberi tahu orang-orang bahwa penyakit ini benar-benar ada," katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Express, Rabu, 24 November 2021.

Baca Juga: Vaksin Covaxin Tak Diakui di Luar Negeri, Pria Ini Minta Bantuan WHO untuk Bisa Kembali Bekerja di Arab Saudi

WHO menempatkan gelombang keempat Covid-19 di Eropa ke tingkat penularan varian Delta yang tinggi, cuaca yang lebih dingin, pelonggaran pembatasan, dan sejumlah besar orang yang tidak divaksinasi.

Menteri Kesehatan Jerman, Jens Spahn, mengeluarkan peringatan keras tentang pentingnya mendapatkan vaksinasi.

"Pada akhir musim dingin ini semua orang di Jerman akan divaksinasi, sembuh atau mati," katanya.

Baca Juga: 180.000 Tenaga Kesehatan Meninggal karena Covid-19 hingga Mei 2021, WHO: Kerugian yang Tragis

Austria telah melakukan penguncian nasional penuh keempat di tengah kerusuhan di seluruh Eropa. Dari satu menit lewat tengah malam, warga Austria diminta untuk bekerja dari rumah sementara toko-toko yang tidak penting tutup.

Sementara itu, Belanda mengalami peningkatan infeksi baru satu hari tertinggi pekan lalu (23.591) dan ada lebih dari 23.000 kasus baru hari ini.

Aturan penguncian baru di negara itu disambut dengan perlawanan dengan polisi yang dilengkapi dengan meriam air yang bentrok dengan pemrotes di Den Haag Jumat, 18 November 2021 lalu.

Ada juga kekerasan di Rotterdam dan di Brussel, Belgia, sebagai tanggapan atas pengetatan pembatasan.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Express


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah