Para Ahli Ungkap Penyebab Banjir di Malaysia, Cuaca Tak Dapat Diprediksi Akibat Emisi Karbon yang Tinggi

- 21 Desember 2021, 17:12 WIB
Para ahli ungkap penyebab banjir di malaysia, salah satunya adalah cuaca yang tak dapat diprediksi akibat emisi karbon yang tinggi.
Para ahli ungkap penyebab banjir di malaysia, salah satunya adalah cuaca yang tak dapat diprediksi akibat emisi karbon yang tinggi. /Instagram/@malaysiakini

Sentimen ini diamini oleh dosen lingkungan hidup Universiti Putra Malaysia Haliza Abdul Rahman yang mencatat bahwa akhir-akhir ini terjadi peningkatan kejadian banjir.

Baca Juga: Kasus Pertama Covid-19 Omicron Terdeteksi di Malaysia

Dia mencatat bagaimana pada bulan Agustus, banjir bandang tiba-tiba di kaki Gunung Jerai di Yan, Kedah merenggut enam nyawa.

Dia menambahkan bahwa Pada bulan Juli dan Agustus, curah hujan yang berlebihan tercatat di negara lain, di antaranya adalah provinsi Henan di China, Jerman dan Turki menyebabkan banjir besar dan tanah longsor, menelan ratusan nyawa dan kerusakan parah pada properti.

“Perubahan iklim membawa perubahan ekstrim dalam pola cuaca, suhu dan curah hujan,” kata Assoc Prof Haliza, seperti diberitakan Pikiran-Rakyat.com dalam artikel berjudul "Selain Perubahan Iklim, Para Ahli Ungkapkan Penyebab Banjir Bandang di Malaysia".

Baca Juga: Politikus Malaysia Usul Vaksin Buatan Dalam Negerinya dengan Nama ‘Bossku’ atau ‘Pekan’

“Menurut saya, perubahan iklim adalah faktor utama yang menyebabkan tingginya curah hujan selama Jumat dan Sabtu, yang mengakibatkan situasi banjir.

Banjir telah disebut peristiwa sekali dalam seratus tahun. Tapi mungkin, lebih banyak insiden seperti itu akan berulang di tahun-tahun mendatang," ujarnya lagi.

Dalam konferensi pers pada Minggu, Sekjen Kementerian Lingkungan Hidup dan Air Malaysia (KASA) Dr Zaini Ujang mengatakan bahwa hujan deras yang dimulai pada Jumat dan berlangsung lebih dari 24 jam, setara dengan curah hujan rata-rata selama sebulan dan merupakan “ peristiwa cuaca sekali dalam seratus tahun”.

"Curah hujan tahunan di Kuala Lumpur adalah 2.400mm dan ini berarti curah hujan kemarin telah melebihi rata-rata curah hujan selama sebulan, itu di luar perkiraan kami dan hanya terjadi sekali dalam seratus tahun," katanya.

Halaman:

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah