Detik-detik WNI Keluar Tiongkok Saat Krisis Virus Corona, Kisah Penjaga Bengis dan Pegamanan Berlapis

- 6 Februari 2020, 14:49 WIB
LALU lintas di Jalan lingkar 2 Beijing seksi Dongzhimen yang sepi, Minggu 2 Februari 2020.*
LALU lintas di Jalan lingkar 2 Beijing seksi Dongzhimen yang sepi, Minggu 2 Februari 2020.* /M. IRFAN ILMIE/ANTARA/

Tiga aggota keluarga saling bergantian menggunakan termometer saku untuk mengecek suhu tubuh masing-masing.

Satu saja di antara anggota keluarga ini ada yang suhunya 38 derajat, maka pupuslah harapan pulang ke Indonesia.

Informasi mengenai tiga mahasiswa Indonesia batal dievakuasi dari Wuhan, Provinsi Hubei, yang dikenal sebagai episentrum wabah virus corona, akibat suhu tubuh tiba-tiba naik cukup membuat saya dan keluarga was-was.

Apalagi setelah mendapat kabar bahwa tidak lama setelah pesawat Batik Air yang membawa pulang 238 warga negara Indonesia lepas landas dari Bandar Udara Internasional Tianhe, Wuhan, pada 1 Februari 2020 menjelang subuh, suhu badan ketiga mahasiswa tersebut mulai stabil dan langsung diantar ke asrama kampus masing-masing tanpa harus melalui perawatan khusus.

Baca Juga: The Diamond Princess dan World Dream, Dua Kapal Pesiar dengan Gejala Virus Corona

Sangat mungkin, naiknya suhu badan ketiga mahasiswa itu dipengaruhi faktor psikologis, sebut saja nervous, karena terlalu lama menunggu di Bandara Tianhe sejak sore.

"Bisa saja kita seperti mereka dan tentu ga bisa pulang dong," ucap anak saya yang sulung sambil terus memeriksa suhu tubuh ibunya yang masih stabil di kisaran 36 derajat celsius.

Sebelumnya kami sekeluarga juga sempat "sport jantung" manakala sejumlah penerbangan dari dan ke Tiongkok, tidak hanya Wuhan, distop menyusul pengumuman Badan Organisasi Dunia (WHO) bahwa wabah virus corona berstatus darurat global per 31 Januari 2020.

Bagaimana tidak kaget, saya sudah bersusah payah mendapatkan tiket pulang ke Indonesia sejak sepekan sebelumnya. Itu pun dapatnya Malaysia Airlines untuk keberangkatan dari Beijing tanggal 2 Februari 2020.

Pada tanggal 31 Januari 2020 pagi pihak maskapai tidak memberikan respons mengenai kemungkinan pembatalan penerbangan bernomor MH-365.

Halaman:

Editor: Yusuf Wijanarko

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x