Pada Oktober 2021 lalu, negara-negara Teluk menarik duta besar mereka dari Lebanon sebagai tanggapan atas pernyataan Hizbullah.
Tak hanya itu, Arab Saudi juga telah melarang semua ekspor ke Lebanon setelah sebuah video muncul dari Menteri Informasi George Kordahi yang mengkritik operasi militer pimpinan Arab Saudi di Yaman.
Raja Salman dalam pidatonya pekan lalu meminta Lebanon untuk menghentikan Hizbullah yang menuduh Arab Saudi sebagai otak teroris.
Hizbullah baru-baru ini mendapat sorotan dari salah satu sekutu terkuatnya, Gerakan Patriotik Bebas yang merupakan partai politik Kristen paling penting di Lebanon pimpinan Presiden Michel Aoun.
Aoun, pada pekan lalu mengkritik Hizbullah karena membuat tegang hubungan Lebanon dengan negara-negara Teluk.
“Hizbullah telah mencampuri urusan yang tidak penting di negara teluk serta mendominasi militernya sebagai kelompok bersenjata di Lebanon,” katanya.***