Hasilkan Gas Beracun Berbahaya, Turkmenistan Akan Tutup 'Gerbang Neraka'

- 11 Januari 2022, 17:52 WIB
Turkmenistan berencana tutup kawah gas beracun 'Gerbang Neraka' atau Kawah Darvaza karena menghasilkan gas beracun yang membahayakan warga.
Turkmenistan berencana tutup kawah gas beracun 'Gerbang Neraka' atau Kawah Darvaza karena menghasilkan gas beracun yang membahayakan warga. /Tangkapan layar YouTube Fearless & Far

PR BEKASI – Pemerintah Turkmenistan berencana untuk menutup paksa 'Gerbang Neraka' yang merupakan salah satu ikon negara tersebut.

Diketahui, 'Gerbang Neraka' dengan nama lain Kawah Darvaza tersebut akan ditutup karena mengeluarkan gas beracun yang membahayakan warga di sekitarnya.

Diketahui, Gerbang Neraka tersebut terbentuk pada awal 1970-an, sebuah situs yang dibor oleh perusahaan gas Uni Soviet untuk mencari sumber gas.

Untuk mencegah keluarnya gas beracun lebih banyak, pada saat itu Uni Soviet malah membakar kawah tersebut dan api di kawah itu pernah padam hingga dijuluki Gerbang Neraka.

Baca Juga: Deddy Corbuzier Singgung Soal Hal Ini, Shin Tae Yong: Ngelawak Seperti Itu...

Kawah tersebut dengan kedalaman 20 meter dan lebar 60 meter terletak di Gurun Karakum, sekira 160 mil (sekira 257 km) sebelah utara ibu kota Turkmenistan, Ashgabat.  

Para ilmuwan disebtuakn telah menyalakan api lubang raksasa untuk mencegah penyebaran gas alam, dan api terus menyala sejak saat itu.

Tapi sekarang, Presiden Turkmenistan, Gurbanguly Berdymukhamedov, dilaporkan telah memerintahkan penutupan kawah gas tersebut.

Dirinya telah meminta para ilmuwan Turkmenistan untuk menemukan cara untuk menutup gerbang.

Baca Juga: Masih Nekat Pindahkan Makam Vanessa Angel Meski Tuai Kecaman, Pihak Doddy Sudrajat: Ini Wasiat

Pasalnya, kawah tersebut menimbulkan efek merusak yang dihasilkan oleh gas yang terus terbakar api sehingga dapat berpengaruh terhadap kesehatan.

Tak hanya itu, Presiden Turkmenistan juga menilai bahwa Gerbang Neraka itu hanya sumber daya gas alam yang berharga dan menyebabkan kerusakan lingkungan.

“Kami telah mengumpulkan ilmuwan, dan jika perlu, untuk menarik konsultan asing dan menemukan solusi untuk memadamkan api," katanya.

Namun meskipun telah muncul rencananya tersebut, masih belum diketahui kapan penutupan dan pemadaman api di Kawah Darvaza akan dilaksanakan.

Baca Juga: Prediksi Ikatan Cinta 11 Januari 2022: Andin Tahu Irvan Berbohong, hingga Pencarian Iqbal oleh Rendy

Ini bukan pertama kalinya Presiden Turkmenistan memerintahkan untuk menutup Gerbang Neraka.

Pada 2010 lalu, Berdymukhamedov memerintahkan para ilmuwan untuk memadamkan api di Kawah Darvaza yang kemudian gagal.

Sampai saat ini, kisah di balik terbentuknya Gerbang Neraka masih menjadi salah satu misteri dunia.

Meskipun diyakini sengaja dibakar oleh Uni Soviet untuk mencegah gas beracun keluar.

Baca Juga: Harga Cabai dan Telur Masih Naik, Disperdag Kabupaten Bekasi Angkat Suara

Mereka juga tidak menyangka bahwa api tersebut tidak padam sampai saat ini, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Express, Selasa, 11 Januari 2022. 

Penjelajah George Kourounis, yang mengunjungi Kawah Darvaza pada tahun 2013, mengatakan bahwa tempat tersebut benar-benar seperti neraka.

“Sepertinya tempat di mana Setan sendiri harus melompat keluar dengan garpu rumput dan seluruh pekerjaannya. Salah satu hal yang paling menarik dan membuat frustasi tentang kawah ini adalah tidak banyak informasi tentangnya,” katanya.

“Bahkan ketika saya berada di negara ini, saya bertemu dengan dua ahli geologi Turkmenistan dan sulit untuk mendapatkan cerita langsung tentang apa yang sebenarnya terjadi," ujarnya.***

Editor: Akhmad Jauhari

Sumber: Express


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x