Abu Dhabi Diserang Drone Tempur Houthi, UEA Janji Balas Dendam

- 18 Januari 2022, 12:18 WIB
Ilustrasi konflik. Pemberontak Houthi asal Yaman menyerang berbagai kawasan vital di ibu kota UEA, Abu Dhabi yang menewaskan tiga orang.
Ilustrasi konflik. Pemberontak Houthi asal Yaman menyerang berbagai kawasan vital di ibu kota UEA, Abu Dhabi yang menewaskan tiga orang. /REUTERS/Ali Owidha/File Photo

PR BEKASI – Pemberontak Houthi asal Yaman dikabarkan telah melancarkan serangan drone tempur ke ibu kota Uni Emirat Arab (UEA), Abu Dhabi, pada Senin, 17 Januari 2022.

Diketahui, Houthi menargetkan serangan tersebut ke sebuah wilayah kilang minyak milik perusahaan ADNOC.

Tak hanya itu, drone tempur tersebut juga melancarkan serangan ke sebuah area konstruksi di sekitar bandara Abu Dhabi.

Akibat serangan tersebut, sedikitnya tiga orang dilaporkan tewas yang terdiri atas dua warga India dan seorang warga Pakistan yang bekerja di kilang minyak.

Baca Juga: Ambisi Koalisi Mansour Abbas dengan Israel, hingga Kegagalan Kesepatakan dengan Benjamin Netanyahu

Sementara itu, serangan ke bandara Abu Dhabi hanya menyebabkan kebakaran di konstruksi bangunan tersebut.

Kepolisian UEA menyatakan dua drone tempur tersebut diduga sebagai biang ledakan di dua kawasan tersebut.

"Kami mendeteksi dua buah benda terbang kecil yang diduga sebagai drone tempur jatuh di dua daerah dan mungkin menyebabkan ledakan dan kebakaran," kata pernyataan polisi.

Pihak pemberontak Houthi juga dilaporkan telah bertanggung jawab atas serangan drone tempur di Abu Dhabi tersebut.

Baca Juga: Upaya Mansour Abbas dan Keinginan Rakyat Palestina Membentuk Negara Bagian di Israel

Kelompok pemberontak asal Yaman tersebut menyatakan bahwa mereka telah menjalankan misi dengan sukses.

“Kami telah melakukan operasi militer yang sukses terhadap situs penting dan sensitif di UEA,” kata juru bicara militer Houthi, Yahya Saree.

Tak hanya itu, dirinya juga telah meminta para warga negara asing di UEA untuk segera meninggalkan negara tersebut untuk menyelamatkan diri.

Operasi militer Houthi tersebut telah mendapatkan kecaman keras dari berbagai lapisan masyarakat UEA.

Baca Juga: Ghozali Everyday Samakan NFT dengan Sertifikat Rumah, Deddy Corbuzier: Ndasmu

Penasihat Presiden UEA, Anwar Gargash, mengatakan bahwa itu merupakan serangan terkutuk dan keji.

“Kami sedang berurusan dengan serangan keji yang dilancarkan oleh Houthi terhadap situs-situs penting kami,” katanya.

Tak hanya itu, Menteri Luar Negeri UEA, Abdullah bin Zayed Al-Nahyan, juga mengatakan bahwa serangan tersebut merupakan aksi terorisme yang tak bertanggung jawab.

“Kami mengutuk serangan dari pemberontak Houthi pada hari ini di Abu Dhabi.

Baca Juga: Ghozali Everyday Siapkan Foto Selfie Terakhir untuk Dijual sebagai NFT: Itu Ada Ceritanya

"Ini merupakan sebuah dosa besar bagi mereka yang akan kami balaskan dendamnya,” katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Al Jazeera, Selasa, 18 Januari 2022.

Seperti diketahui, UEA tergabung dalam pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi yang mendukung pemerintahan sah Yaman melawan pemberontak Houthi yang bersekutu dengan Iran.

UEA diketahui telah mengurangi jumlah pasukannya di Yaman sejak tahun 2019 lalu.

Baca Juga: Kesialan Bisa Menghampiri Shio Monyet, Ular, dan Babi di Tahun 2022, Ini Pesan untuk Ketiganya

Meskipun telah mengurangi jumlah pasukannya, UEA tetap memegang kekuasaan dengan melatih dan mempersenjatai pasukan Pemerintah Yaman.

Diketahui, serangan drone tempur Houthi tersebut merupakan bentuk perlawanan mereka terhadap UEA dan Arab Saudi.***

Editor: Akhmad Jauhari

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x