Takut Junta, Ratusan Orangtua Myanmar Putus Hubungan Keluarga dengan Anaknya yang Ikut Demo

- 7 Februari 2022, 18:04 WIB
Sebuah poster dengan gambar orang-orang yang dibunuh oleh pasukan junta Myanmar terlihat di kantor Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik di Mae Sot, Thailand pada 26 Januari 2022.
Sebuah poster dengan gambar orang-orang yang dibunuh oleh pasukan junta Myanmar terlihat di kantor Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik di Mae Sot, Thailand pada 26 Januari 2022. //Reuters/ Soe Zeya Tun

Baca Juga: Sinopsis Film Ocean 8, Sandra Bullock dan 7 Rekan Wanita Curi Kalung Berlian Rp2 Triliun

Beberapa hari kemudian, dia berkata bahwa dia menangis ketika membaca pemberitahuan di koran.

"Rekan-rekan saya mencoba meyakinkan saya bahwa hal itu tidak dapat dihindari bagi keluarga saat berada di bawah tekanan," katanya kepada Reuters.

"Tapi aku sangat patah hati," sambungnya.

Dihubungi oleh Reuters, orangtuanya menolak berkomentar.

Menargetkan keluarga aktivis oposisi adalah taktik yang digunakan oleh militer Myanmar selama kerusuhan pada 2007 dan akhir 1980-an.

Namun taktik ini telah digunakan jauh lebih sering sejak kudeta 1 Februari 2021, menurut Wai Hnin Pwint Thon, petugas advokasi senior di kelompok hak asasi Burma Campaign UK, yang menggunakan nama lama untuk bekas jajahan Inggris.

Baca Juga: Bocoran One Piece 1040, Big Mom Kabur ke Pulau Elbaf, Ini Akhir Nasib Si Nyonya Tua sebagai Yonkou

Menolak anggota keluarga secara terbuka, telah memiliki sejarah panjang dalam budaya Myanmar.

Tindakan ini adalah salah satu cara untuk menanggapi (tekanan), kata Wai Hnin Pwint Thon.

Halaman:

Editor: Nopsi Marga

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah