Kisah Rayan Oram Gemparkan Dunia, Paus Fransiskus Beri Apresiasi pada Tim Penyelamat

- 8 Februari 2022, 13:58 WIB
Paus Fransiskus berikan apresiasi untuk para tim penyelamat saat evakuasi Rayan Omar yang terperosok ke sumur 32 meter.
Paus Fransiskus berikan apresiasi untuk para tim penyelamat saat evakuasi Rayan Omar yang terperosok ke sumur 32 meter. /Remo Casilli/Reuters

PR BEKASI - Rayan Oram hangat diperbincangkan di jagat raya sejak satu minggu yang lalu.

Terjebak dalam sumur di Desa Ighran, Maroko, membuat Rayan Oram harus kehilangan nyawanya.

Rayan Oram juga menjadi perhatian sosok pendeta asal Vatican yaitu Paus Fransiskus.

Baca Juga: 3 Zodiak Miliki Hari Hebat pada 8 Februari 2022: Aries Berhasil Memulai Babak Baru di Hidupnya

Paus Fransiskus ikut memantau kabar tentang Rayan Omar yang tak tertolong oleh tim penyelamat.

Paus Fransiskus terharu melihat perjuangan tim penyelamat Rayan saat di lokasi kejadian.

Dia memberikan apresiasi kepada tim penyelamat bahwa menolong nyawa anak itu adalah sebagai hal yang indah.

Baca Juga: Curhatannya Soal Ayus dan Nissa Sabyan Viral, Ririe Fairus Berniat Kunjungi Mertuanya untuk Minta Maaf

Dia juga mengucapkan terima kasih kepada orang-orang Maroko saat ia menyapa publik di Lapangan Santo Petrus.

Ia memuji orang-orang karena menempatkan segalanya untuk mencoba menyelamatkan anak itu.

Rayan jatuh ke dalam sumur 32 meter atau 105 kaki yang terletak di luar rumahnya pada Selasa malam.

Baca Juga: Viral Video Marc Marquez Sarapan Nasi Kotak, Netizen: Nasi Uduk, Afdol Itu Mah

Tidak ada kejelasan bagaimana kronologi pastinya saat dia terjatuh hingga terjebak di dalamnya.

Tim penyelamat menggunakan segala cara dan alat-alat besar untuk menemukan keberadaan anak itu.

Namun, Ketua Komite Penyelamatan, Abdelhadi Temrani, berharap agar Rayan Omar segera ditemukan dalam keadaan hidup.

Baca Juga: Drama Ikatan Cinta 8 Februari 2022: Gagal Foto Prewedding, Catherine Merasa Tak Berjodoh dengan Rendy

“Tidak mungkin untuk menentukan kondisi anak sama sekali saat ini. Tapi kami berharap kepada Tuhan bahwa anak itu masih hidup," kata Abdelhadi Temrani dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari AP News.

Pekerjaan menjadi sangat sulit karena takut tanah di sekitar sumur bisa runtuh menimpa bocah itu.

Desa berpenduduk sekitar 500 orang ini dipenuhi dengan sumur dalam yang kebanyakan digunakan untuk pengairan.***

Editor: Thytha Surya Swastika

Sumber: AP News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah