Studi: Obat yang Dikonsumsi Donald Trump untuk Covid-19, Nyatanya Miliki Risiko Tinggi Kematian

- 23 Mei 2020, 13:05 WIB
OBAT Hydroxychloroquine.*
OBAT Hydroxychloroquine.* /ANTARA

Para penulis studi Lancet menyarankan bahwa klorokuin tidak boleh digunakan untuk pengobatan Covid-19 di luar uji klinis hingga studi mengonfirmasi keamanan dan kemanjuran obat tersebut terhadap pasien.

Ada pencarian panik terhadap obat-obat untuk mengobati Covid-19 pada saat yang sama ketika beberapa tim peneliti mengejar vaksin yang aman dan efektif untuk memerangi pandemi yang awal muncul di Kota Wuhan, Tiongkok.

Administrasi Makanan dan Obat Amerika Serikat (AS) telah mengizinkan penyedia layanan kesehatan menggunakan obat-obatan untuk Covid-19 melalui otorisasi penggunaan darurat, tetapi belum menyetujui mereka untuk mengobatinya.

Dr Mandeep Mehra, salah satu penulis studi, mengatakan penelitian menunjukkan bahwa FDA harus menarik otorisasi itu.

Baca Juga: PDIP Dikabarkan Meminta KPK untuk Memeriksa Jokowi, Simak Faktanya 

"Itu akan membantu menggerakkan ini ke arah bukti yang lebih kuat, karena itu akan memaksa penggunaan obat ini hanya dalam pengaturan uji coba kontrol," kata Dr Mandeep Mehra.

FDA telah mengatakan bahwa untuk alasan keamanan, klorokuin harus digunakan hanya untuk pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit atau mereka yang dalam uji klinis.

Studi Lancet melihat data dari 671 rumah sakit di mana 14.888 pasien diberikan hidroksi klorokuin dengan atau tanpa antibiotik dan 81.144 pasien tidak diberi perawatan seperti itu.

Kedua obat telah menunjukkan bukti efektivitas terhadap virus corona dalam pengaturan laboratorium, tetapi penelitian pada pasien telah terbukti tidak meyakinkan.

Baca Juga: Demi Kejar Target, AS Direncanakan Lakukan Pengujian Vaksin untuk Covid-19 Secara Masif 

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x