Transgender Jadi Wali Kota di Prancis, Cetak Sejarah Pertama Kali

- 27 Mei 2020, 12:58 WIB
WALI Kota Tilloy-Lez Marchienes, Prancis Marie Cau baru saja dilantik pada Minggu, 24 Mei 2020.*
WALI Kota Tilloy-Lez Marchienes, Prancis Marie Cau baru saja dilantik pada Minggu, 24 Mei 2020.* /Euro News/

"Saya sama sekali tidak terkejut dengan kemenangan yang saya raih," kata Marie Cau.

Sebagai seorang insinyur, dia mendeskripsikan sosoknya sebagai bos perusahaan yang mempunyai minat terhadap pertanian dan lingkungan.

Wali kota baru itu menerangkan, penduduk yang memilihnya karena mereka sepakat dengan program pertanian berkelanjutan, ekonomi lokal, dan lingkungan yang diusungnya.

"Warga tidak memilih saya karena transgender. Mereka memilih karena program dan nilai. Rakyat ingin perubahan," jelas Cau.

Baca Juga: Terkait Wawancara dengan Siti Fadilah, Deddy Corbuzier: Tak Ada Unsur Politik, Hoaks, dan Provokasi 

Cau akan segera menjabat, dengan tantangannya adalah virus corona yang tengah mewabah. Namun, sang pejabat publik itu mengaku tak risau.

Sebab, dia sudah mempunyai tim impian untuk menunjang segala program kampanyenya, di mana tim itu berasal dari kelompok umur, gender, ataupun asal yang beragam.

Pernyataan Cau bahwa dia dipilih bukan karena status fisiknya dibenarkan Herve Fontanel, salah satu warga Tilloy-Lez-Marchiennes.

"Dia sudah tinggal di sini selama 20 tahun. Jadi kami tahu bagaimana dia bekerja. Jika dia mampu membangun ikatan, begitu juga dengan Tilloy!," tuturnya.

Baca Juga: Usai Diterapkan Selama Dua Bulan, Arab Saudi Cabut Aturan Jam Malam pada Juni Mendatang 

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Euro News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x