Tetangga Fontanel, Marie-Josee Godefroy, juga sependapat, "Tentu kota kecil ini akan semakin sejahtera dan berbicara banyak."
Marie Cau dikenal karena nama tengah ketiganya, dengan 15 tahun sejak masa perubahannya, dia mengaku tidak mendapatkan diskriminasi.
"Ini aneh. Orang-orang tentu menjadi perhatian, meski ada beberapa kesalahan," ungkapnya.
Pasangannya sekaligus penasihat kota, Nathalie Leconte, menuturkan, Cau tidak takut untuk menceritakan seperti apa dirinya di hadapan orang-orang.
Baca Juga: Bekasi Jadi Salah Satu Kawasan Prospektif, Pengamat: Pandemi Ini Waktu yang Tepat Beli Rumah
"Karena itu, saya terkejut dengan besarnya atensi yang diberikan media begitu dia memenangi pemilihan ini," jelas Leconte.
Cau menerangkan, dia merasa terkejut karena orang juga terkejut. Dia menuturkan, situasinya akan segera normal karena dia dipilih sebagai hasil dari kampanyenya.
Meski begitu, dia mengakui dampak kemenangannya begitu besar. "Ini menunjukkan transgender bisa mempunyai kehidupan politik yang normal," jelasnya.
Menteri Persamaan Gender Perancis, Marlene Schiappa, mengucapkan selamat atas kemenangan Marie Cau sebagai Wali Kota Tilloy-Lez-Marchiennes.***