Sementara itu, ahli strategi suku bunga tetap di Saxo Bank Denmark, Althe Spinozzi mengatakan bahwa Rusia dapat bangkrut paling cepat pada minggu depan.
“Gagal bayar utang berarti Rusia akan dikucilkan di pasar utang global. Ini akan membuatnya tidak dapat meminta uang dari investor Barat,” katanya.
Baca Juga: Pasangan Ukraina Pernah Dievakuasi dari Chernobyl, Kini Terjebak Perang di Dekat Reaktor Nuklir
Sanksi ekonomi yang didapatkan oleh Rusia kemungkinan akan menempatkan ekonomi Rusia ke dalam kontraksi tajam dan pasar saham tetap tutup,” tambahnya.
Sejak Vladimir Putin memerintahkan pasukannya untuk melancarkan serangan ke Ukraina, nilai mata uang rubel diketahui telah turun drastis.
Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF), Kristalina Georgieva mengatakan bahwa Rusia menghadapi resesi yang dalam dari sanksi ekonomi.
Akses juga telah dipotong ke cadangan bank sentral, mengurangi standar hidup dan memicu eksodus bisnis Barat dari Rusia.
Berbicara kepada wartawan pada Kamis, 10 Maret 2022, Georgieva mengatakan bahwa sanksi ekonomi juga kemungkinan akan menyebabkan inflasi.
“Sanksi ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya telah menyebabkan kontraksi tiba-tiba ekonomi Rusia, bergerak ke dalam resesi yang dalam,” katanya.