Network
PR BEKASI - Invasi Rusia menyebabkan warga sipil Ukraina harus berbondong-bondong menyelamatkan diri ke negeri yang lebih aman, termasuk di Prancis.
Pemerintah Prancis sama sekali tidak menghalangi para pengungsi dari Ukraina sebagai korban perang Rusia.
Kementerian Dalam Negeri setempat tetap menyediakan kemudahan dengan berbagai fasilitas yang ada untuk warga Ukraina di tengah semakin besarnya serangan Rusia.
Pemerintah Prancis menyediakan fasilitas perumahan dan tunjangan keluarga bagi para pengungsi Ukraina.
Hal ini diberikan kepada mereka setelah fase penginapan darurat bagi korban perang Rusia dinyatakan selesai.
Prancis akan berusaha memberikan pengungsi Ukraina hak yang diberlakukan untuk mengakses bantuan berupa fasilitas perumahan pribadi bagi masing-masing keluarga.
Baca Juga: Fakta Anya Spy x Family: Menggemaskan tapi Diam-Diam Menyimpan Banyak Misteri
Selain itu, mereka juga akan memberikan perlindungan khusus bagi pengungsi Ukraina dengan melakukan tindakan pemeliharaan keluarga.
Menurut kementerian, lebih dari 57.000 orang Ukraina telah memasuki Prancis sejak Rusia menginvasi negara mereka pada 24 Februari 2022.
Sebagian besar para pengungsi yang memasuki wilayah Prancis adalah wanita dan anak-anak.
Baca Juga: Teori One Piece 1047, Pulau Onigashima Runtuh, Dampak Duel Luffy dan Kaido
Dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Reuters, sebanyak lebih dari 41.000 orang telah diberikan perlindungan sementara oleh pemerintah Prancis.
Di sisi lain, pemerintah juga menolong lebih dari 11.000 anak Ukraina untuk mendapatkan pendidikan yang layak dan sejauh ini telah terdaftar di sekolah Prancis.
Ditambah lagi, keluarga para pengungsi Ukraina berpeluang untuk mendapatkan kemudahan dalam menempatkan anak-anak yang lebih kecil di pusat penitipan anak secara gratis.
Baca Juga: Resep Kue Nastar Keju Lembut dan Lumer di Mulut, Cocok Jadi Hidangan Camilan Saat Idul Fitri
Menurut PBB, lebih dari 4,7 juta orang telah meninggalkan Ukraina secara keseluruhan sejak dimulainya perang.
Beberapa dari korban perang bahkan berbondong-bondong menyeberang ke Polandia untuk menyelamatkan diri.***
