Penjelasan Soal Pemicu Ekonomi Sri Lanka yang Dikabarkan 'Benar-Benar Runtuh', Perlahan Menuju Titik Terendah

- 24 Juni 2022, 12:55 WIB
Perdana Menteri Sri Lanka Ranil Wickremesinghe menyatakan ekonomi negaranya telah benar-benar bangkrut dan bakal menghadapi situasi yang lebih serius.
Perdana Menteri Sri Lanka Ranil Wickremesinghe menyatakan ekonomi negaranya telah benar-benar bangkrut dan bakal menghadapi situasi yang lebih serius. /Reuters/

Baca Juga: Kereta Api di Sri Lanka Alami Kecelakaan, Tergelincir karena Gajah Liar Melintas

Kondisinya telah memburuk selama beberapa tahun terakhir.

Dimana pada 2019, bom bunuh diri Paskah di gereja dan hotel menewaskan lebih dari 260 orang.

Hal ini tentu saja menghancurkan pariwisata, sumber utama devisa.

Selain itu, pemerintah perlu meningkatkan pendapatannya karena utang luar negeri untuk proyek infrastruktur besar melonjak.

Baca Juga: Warga Sri Lanka Meminta Bantuan Media Sosial saat Krisis Ekonomi Melanda

Akan tetapi Rajapaksa malah mendorong pemotongan pajak terbesar dalam sejarah Sri Lanka, yang baru-baru ini dibalikkan.

Tidak hanya itu saja, kreditur menurunkan peringkat Sri Lanka, sehingga menghalanginya untuk meminjam lebih banyak uang karena cadangan devisanya merosot.

Kemudian pariwisata kembali datar selama pandemi.

Pada April 2021, Rajapaksa juga tiba-tiba melarang impor pupuk kimia.

Halaman:

Editor: Nicolaus Ade Prasetyo

Sumber: AP News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah