"Anda pikir lingkungan ini buruk, tetapi saya merasa itu tenang, membebaskan, menyenangkan, dan sangat nyaman," kata Liang.
Lebih lanjut, Liang mengatakan bahwa dirinya senang menghadapi konsekuensinya dan tidak merasa keberatan dengan apa yang orang lain pikirkan tentang dirinya.
Dalam satu wawancara, Liang mengklaim pemerintah telah menawarkan akomodasi pengganti rumah tepat di samping kamar mayat dan itulah mengapa dia tidak menerimanya.
Sementara itu, Pemerintah distrik Haizhu mengatakan bahwa para pejabat mengalokasikan plot di Jalan Huandao untuk dihancurkan pada tahun 2010 untuk membangun Jembatan Haizhu.
Baca Juga: Baru Saja di-DO dari Kampus, Gilang 'Fetish Kain Jarik' Ditangkap Tanpa Perlawanan di Kalteng
Liang menjadi satu-satunya dari total 47 warga setempat dan tujuh perusahaan yang masih ngotot untuk tinggal di wilayah tersebut.
Pihak berwenang mengklaim telah menawarkan banyak tempat tinggal baru kepada para warga dan juga skema kompensasi tunai, akan tetapi Liang menolak semua tawaran.***