Menurutnya, jika semua umat Muslim di seluruh dunia bersatu untuk menjaga kesucian agama Islam, maka tidak akan ada satupun yang berani melancarkan aksi Islamofobia.
“Jika kita sebagai umat Muslim di seluruh dunia bersatu, saya yakin tidak ada seorang pun yang berani menyerang kesucian agama kita,” tutup Erdogan.
Seperti diketahui, pada saat ini gerakan aksi Islamofobia kembali tumbuh di beberapa negara Barat.
Gerakan tersebut kembali tumbuh setelah beberapa negara mengizinkan aksi tersebut sebagai bentuk kebebasan berpendapat.
Baca Juga: Kasus Pembunuhan Bayi Meningkat di Korea Selatan, Pemerintah Dituduh Tak Miliki Perlindungan Memadai
Seperti diketahui, terjadi aksi pembakaran kitab suci Al Quran saat hari raya Idul Adha pada 28 Juni 2023 lalu di depan sebuah masjid di ibu kota Swedia, Stockholm
Aksi pembakaran kitab suci Al Quran tersebut dilakukan oleh seorang pria bernama Salwan Momika yang merupakan pengungsi asal Irak yang tinggal di Swedia.
Dirinya diketahui telah mendapatkan izin untuk melaksanakan tindakan Islamofobia tersebut dari pihak kepolisian Swedia.
Diketahui, motif dari aksi yang dilakukan Salwan Momika tersebut diklaimnya sebagai gerakan untuk kebebasan berbicara.