Saat itu, saudaranya, Joe Prude, menelepon 911 untuk meminta bantuan atas perilaku tidak biasa Daniel Prude. Sebelumnya Daniel Prude telah dibawa ke rumah sakit untuk evaluasi kesehatan mental, tetapi dibebaskan setelah beberapa jam.
Kematian Daniel Prude pun memicu kemarahan publik, setelah pada 2 September 2020 pihak keluarga merilis video ke publik, ketika video tersebut menampilkan kejadian saat Daniel Prude ditangkap polisi.
Setelah video tersebut tersebar dan menyulut kecaman publik, akhirnya tujuh petugas polisi diskors pada 4 September 2020.
Selain itu, Jaksa Agung negara bagian Letitia James mengatakan bahwa dia akan membentuk dewan juri dan melakukan penyelidikan menyeluruh atas kematian Daniel Prude.
Baca Juga: Rilis September Ini, Simak Harga dan Spesifikasi Xiaomi Poco X3 yang Cocok untuk Gaming
Wali Kota Rochester Lovely Warren dan Kepala Polisi La’Ron Singletary telah menghadapi desakan agar mengundurkan diri karena keterlambatan mereka dalam merilis rincian kematian Daniel Prude.
Pengurus serikat polisi mengatakan, para petugas tersebut mengikuti prosedur pelatihan mereka.
Tapi, para pengunjuk rasa tetap menuntut pertanggungjawaban polisi dan undang-undang untuk mengubah cara pihak berwenang menanggapi keadaan darurat kesehatan mental.
Demonstrasi malam menuntut keadilan Daniel Prude dan polisi mengatakan lebih dari 1.000 pengunjuk rasa melakukan aksi ke Gedung Keamanan Umum.
Baca Juga: Kerap Kritik Vladimir Putin, Alexei Navalny Tewas Diracun di Bandara, G7 Desak Rusia Usut Tuntas