Kepolisian Hong Kong tidak ingin mengambil resiko untuk perayaan kemerdekaan tahun ini. Setidaknya 3.000 petugas telah disiagakan jika terjadi demonstrasi.
Di forum internet yang digunakan oleh demonstran pada tahun lalu, orang-orang baru-baru ini menyerukan untuk melakukan unjuk rasa pada malam hari di seluruh kota jika pawai resmi dilarang, tetapi tidak jelas apakah pertemuan semacam itu akan terwujud.
Baca Juga: Pilkada Serentak 2020 Tiga Bulan Lagi, Bawaslu Minta Segera Diterbitkan Perppu agar Tak Digugat
Hampir sepanjang tahun ini, para demonstran hampir mustahil melakukan protes pada Tiongkok di Hong Kong.
Polisi telah menolak kegiatan tersebut dengan alasan kekhawatiran akan keamanan serta larangan berkerumun lebih dari empat orang di tempat umum terkait wabah COVID-19.
Sejak Juni, Hong Kong juga telah diselimuti oleh undang-undang keamanan nasional yang telah mengkriminalisasi pengungkapan pendapat tertentu dan memperdalam dinginnya politik yang merembes ke pusat keuangan.
Baca Juga: Resesi Hantui Ekonomi Indonesia, BI: Jangan Wariskan Generasi Berikutnya APBN yang Diisi Utang
Pada kesempatan langka ketika demonstrasi meletus, polisi anti huru hara dan petugas berpakaian sipil bergerak dalam satu hari pada awal bulan untuk menangkap 300 orang demonstran.
Lebih dari 10.000 demonstran telah ditangkap selama 16 bulan, dan pengadilan dijejali dengan persidangan. Banyak pemimpin demonstran terkemuka menghadapi tuntutan.
Otoritas Beijing dan Hong Kong mengatakan saat ini stabilitas di Hong Kong dinyatakan telah pulih kembali.***