“Tetapi pada dasarnya, es di awan ini memicu reaksi yang kemudian dapat merusak zona ozon. Jadi, karena itulah kami melihat lubang ozon besar tahun ini,” jelasnya.
Diketahui, penipisan lapisan ozon di benua Antartika pertama kali terlihat pada 1985.
Sementara, para ahli yakin bahwa sejak pembatasan halokarbon perusak ozon diperkenalkan melalui Protokol Montreal, lubang tersebut perlahan-lahan pulih.
Proyeksi iklim menunjukkan bahwa lapisan ozon akan kembali ke level 1980 pada 2060.
“Protokol Montreal, yang secara efektif menghapus zat pemakan ozon adalah salah satu perjanjian lingkungan yang paling efekif dan sukses sepanjang masa. Namun, kami tidak bisa berpuas diri,” ungkapnya.***