Obat Covid-19 Steroid Deksametason Resep Donald Trump, Dokter Sebut Bisa Tingkatkan Risiko Kematian

- 8 Oktober 2020, 15:03 WIB
Donald Trump, Presiden Amerika Serikat.
Donald Trump, Presiden Amerika Serikat. /Politico

PR BEKASI - Pada Sabtu lalu, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald  Trump baru saja mengonsumsi obat steroid deksametason setelah diketahui kadar oksigen di dalam darahnya menurun.

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Science Alert, dokter penanggung jawabnya, Sean Conley mengatakan, obat tersebut tidak sepenuhnya mengobati gejala Covid-19 karena hanya memberikan rasa rileks serta peningkatan energi.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, meskipun kondisi Donakd Trump dianggap parah, kesehatannya berangsur membaik setiap harinya.

Baca Juga: Jumlah Pasien Positif Gejala Ringan dan Sedang di RSD Wisma Atlet Berkurang 42 Orang

"Saya merasa lebih baik daripada 20 tahun lalu!" ucap Donald Trump di akun Twitternya @realDonaldTrump pada Senin lalu.

Seorang dokter paru-paru di Johns Hopkins Bayview Medical Center, Panagis Galiatsatos kurang setuju terhadap pemberian obat steroid tersebut.

"Memang setiap orang yang diberikan steroid akan merasa baik, merasakan euforia akut, semua gejala pun terasa hilang, namun beberapa saat setelah itu Anda akan merasa seperti semua bahkan menjadi lebih parah," ucapnya.

Baca Juga: Terbukti Bisa Menyebar Lewat Udara, Dokter Beri Rekomendasi Pencegahan Penularan Covid-19 di Ruangan

Galiatsatos mengatakan, selain euforia akut, efek samping steroid deksametason adalah gula darah tinggi, gangguan tidur, dan psikosis.

Pasien Covid-19 yang parah biasanya menerima 6mg steroid sekali sehari selama 10 hari, seperti yang telah direkomendasikan berdasarkan hasil uji klinis di Inggris.

- Bisa membuatmu merasa baik meski penyakitnya belum sembuh

Baca Juga: Kecewa Pengesahan UU Cipta Kerja, Situs Resmi DPR Diretas Hacker 'Dewan Penghianat Rakyat'

Ketua Departemen Kedokteran di Universitas California San Francisco, Bob Watcher menjelaskan kondisi yang dihadapi Trump saat ini.

"Bahkan jika Trump merasa lebih baik sejak menerima steroid, dia masih memiliki lebih dari satu per lima kemungkinan meninggal karena Covid-19, mengingat dia memerlukan oksigen tambahan," ucapnya.

"Kemungkinan kematian itu dapat meningkat mengingat faktor-faktor tambahan lainnya, seperti usia dan berat badan, ia membutuhkan perawatan intensif jika gejala pernapasannya semakin memburuk," tuturnya.

Baca Juga: Berbeda Pilihan Politik, Para Lajang di Amerika Serikat Enggan untuk Pacaran

Watcher juga menjelaskan bahwa steroid deksametason tidak mengubah resiko kematian seseorang yang mengidap Covid-19.

"Walaupun itu bisa membuatmu merasa lebih baik, penyakitnya tetap ada di dalam tubuhmu. Obat tersebut sama sekali tidak mengubah resiko kematian akibat virus corona," ungkapnya.

Adapun yang berperan penting sebagai agen penurunan tingkat kematian Covid-19 adalah ventilasi mekanik invasif, angka kematian mengalami penurunan dari 26.2 menjadi 23.3 persen menurut uji coba British Recovery.

Baca Juga: Posisi Sekda Jakarta Kosong, Anies Baswedan Buka 'Audisi' Nasional

'Steroid justru melemahkan respon imun yang memungkinkan pembersihan virus dalam tubuh jadi lebih lama'

Steroid deksametason berpotensi memperpanjang proses kesembuhan seorang pasien. 

Steroid ternyata menargerkan sistem imun, bukan virus itu sendiri, dan orang yang memiliki sistem imun yang lebih lemah, malah membutuhkan waktu lebih lama untuk melawan virus tersebut.

Baca Juga: Pro Kontra Omnibus Law, Airlangga: UU Ciptaker Mempermudah UMKM dan Membuka Lapangan Kerja

Baik deksametason dan remdesivir, obat lain yang dipakai Trump menurut dokternya, dimaksudkan untuk membatasi respon imun yang berlebihan, sambil tetap membiarkan sistem imun melawan virus.

Galiatsatos mengumpamakannya seperti pemasangan pagar di sekitar anjing galak bulldog. Bulldog akan tetap berada di situ untuk melindungi, tetapi pagar alias steroid dimaksudkan untuk tidak melepaskan anjing itu ke orang lain.

"Jika diresepkan untuk pasien gejala ringan, obat ini sangat berbahaya dan dapat menghancurkan sistem imun pasien," ucapnya.

Baca Juga: Separuh Warga Nagorno-Karabakh Mengungsi Akibat Perang Armenia-Azerbaijan

Hal tersebut menunjukkan bahwa kondisi Trump terbilang cukup gawat.

National Institutes of Health merekomendasikan agar tidak memberikan deksametason kepada pasien yang tidak memerlukan bantuan pernapasan.

"Steroid hanya disarankan untuk pasien yang membutuhkan ventilator atau oksigen tambahan," ucap organisasi tersebut.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Scienc Aalert


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x