Tak Lama Usai Sepakati Gencatan Senjata, Azerbaijan dan Armenia Kembali Saling Serang

- 11 Oktober 2020, 10:28 WIB
Peta konflik Azerbaijan dan Armenia.
Peta konflik Azerbaijan dan Armenia. /Aljazeera/

Kedua belah pihak secara konsisten membantah pernyataan satu sama lain tentang siapa menyerang terlebih dahulu.

Kemarin, dilaporkan tujuh ledakan keras mengguncang Stepanakart, kota utama di Nagorno-Karabakh, sekitar tengah malam waktu setempat.

Baca Juga: Tampil Kembali di Depan Publik Usai Terinfeksi COVID-19, Donald Trump Masih Tak Mau Pakai Masker

Sirene segera berbunyi memperingatkan warga untuk berlindung di ruang bawah tanah dan tempat-tempat aman.

Di bawah hukum internasional, Nagorno-Karabakh diakui sebagai bagian dari Azerbaijan, tetapi etnis Armenia, yang merupakan mayoritas penduduk daerah tersebut menolak bergabung dengan Azerbaijan.

Nagorno-Karabakh sendiri telah mempunyai pemerintahan yang mandiri sejak lama yang didukung oleh Armenia sejak perang yang menghancurkan pada 1990-an setelah runtuhnya Uni Soviet.

Baca Juga: KKSB Papua Kembali Menyerang, TNI: Mereka Menerapkan Taktik Licik dan Mengorbankan Warga Sipil

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov yang membantu menengahi perundingan gencatan senjata di Moskow, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa gencatan senjata telah disepakati atas dasar kemanusiaan.

Dirinya menambahkan Komite Palang Merah Internasional akan membantu membuat gencatan senjata itu berhasil.

"Persyaratan khusus gencatan senjata masih perlu disepakati," kata Lavrov, yang mengatakan kedua negara itu setuju mengikuti perundingan damai substantif yang akan diadakan di bawah naungan Organisasi untuk Keamanan dan Kerja Sama di Eropa ( OSCE) Grup Minsk.

Halaman:

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah