Uni Eropa Kutuk Pembangunan Permukiman Yahudi Baru di Tepi Barat

- 16 Oktober 2020, 21:06 WIB
Pemandangan Ariel, salah satu pemukiman Yahudi terbesar di wilayah Tepi Barat, Palestina.
Pemandangan Ariel, salah satu pemukiman Yahudi terbesar di wilayah Tepi Barat, Palestina. /Wikipedia/

Pejabat Palestina dan banyak komunitas internasional memandang mereka sebagai hambatan utama untuk solusi dua negara yang layak.

Menurut kelompok penggiat perdamaian, Peace Now mengatakan, sebuah perjanjian baru diketahui telah meningkatkan jumlah rumah pemukiman yang dibangun pada tahun ini menjadi lebih dari 12.150 buah.

Baca Juga: Isu Jokowi Dilengserkan 'Masih Panas', Mantan Calon Cagub Jabar Beri Jawaban Telak ke Demonstran

"Persetujuan ini menjadikan 2020 tahun tertinggi dalam catatan dalam hal unit dalam rencana penyelesaian yang dipromosikan sejak Peace Now mulai merekam pada 2012," kata pengawas itu dalam sebuah pernyataan.

Perwakilan Uni Eropa mengatakan pembangunan permukiman tersebut akan membuat suasana di Timur Tengah semakin memanas mengingat sebelumnya Uni Emirat Arab dan Bahrain telah mencapai perjanjian normalisasi dengan Israel.

UEA dan Bahrain pada pertengahan September mengakhiri beberapa dekade permusuhan dengan Israel untuk menandatangani kesepakatan yang ditengahi Amerika Serikat (AS) untuk menormalkan hubungan.

Baca Juga: Lebih dari 40 Persen, Penelitian Sebut Ruam Sebagai Gejala Covid-19

Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo juga mendesak Arab Saudi untuk mengakui Israel, yang akan menjadi dorongan strategis bagi negara itu.

Tetapi Riyadh mengatakan akan tetap fokus pada pembicaraan damai Palestina-Israel sebelum ada hubungan resmi antara Israel dan Arab Saudi.

Kekuatan Barat berharap kesepakatan itu akan membawa stabilitas regional dan memberikan dorongan yang bermuara pada perdamaian.

Halaman:

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x