Aksi Penembakan Terjadi di Ibu Kota Austria, Dua Orang Tewas

- 3 November 2020, 11:52 WIB
Ilustrasi Penembakan di Ibu Kota Austria.
Ilustrasi Penembakan di Ibu Kota Austria. /ANTARA/

PR BEKASI – Penembakan oleh beberapa pria bersenjata di beberapa wilayah berbeda Wina, ibu kota Austria pasa Senin, 2 November 2020, telah mengakibatkan sedikitnya dua orang tewas dan 15 lainnya mengalami luka-luka.

Kanselir Austria Sebastian Kurz mengatakan aksi penembakan tersebut sebagai serangan teroris yang menjijikkan.

Wali Kota Wina Michael Ludwig mengatakan, seorang wanita yang terluka dalam serangan itu meninggal karena luka-lukanya pada dini hari.

Baca Juga: Sempat Sesumbar Calonkan Presiden Tahun 2039, Ahmad Dhani Sowan ke Cak Nun, Ada Apa?

Satu tersangka juga dibunuh oleh pihak kepolisian, dengan setidaknya satu penyerang masih dalam pelarian.

Serangan itu dimulai sekitar pukul 8 malam waktu setempat beberapa orang bersenjata senapan mulai melepaskan tembakan di enam lokas yang berbeda di Wina, kata departemen kepolisian setempat.

Kepolisian setempat masih melakukan operasi pencarian pada pelaku yang kabur, dan pihak berwenang mendesak penduduk untuk menjauh dari pusat kota, dan tidak menggunakan transportasi umum.

Baca Juga: Pakai Bahasa Prancis, Neno Warisman Desak Emmanuel Macron Minta Maaf kepada Muslim di Dunia

Para pejabat setempat mengatakan seluruh sekolah akan ditutup pada hari ini sebagai antisipasi bila terjadi serangan susulan.

Sebastian Kurz mengatakan Tentara Austria akan melindungi situs-situs di ibu kota sehingga polisi dapat fokus pada operasi anti-teror.

"Polisi kami akan bertindak tegas terhadap para pelaku serangan teror menjijikkan ini. Kami tidak akan pernah diintimidasi oleh terorisme dan kami akan memerangi serangan ini dengan segala cara," kata Sebastian Kurz, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Al Jazeera, Selasa, 3 November 2020.

Baca Juga: Para Politisi Diduga Mainkan Impor Holtikultura, Fadli Zon: Bentuk Pengkhianatan terhadap Petani

Menteri Dalam Negeri Austria Karl Nehammer, menyebut insiden itu sebagai serangan teror yang nyata dan harus diwaspadai oleh semua pihak.

"Saya dapat memastikan bahwa ada beberapa yang terluka dan mungkin juga ada kematian di antara mereka," kata Karl Nehamer.

Media lokal melaporkan bahwa penembakan terjadi di dekat sinagoga utama Wina, tetapi polisi belum memastikan apakah tempat ibadah umat Yahudi tersebut menjadi sasaran aksi penembakan tersebut atau bukan.

Baca Juga: Tanggapi Aksi Boikot Produk Prancis, Danone Indonesia: Hal Itu di Luar Konteks Perdagangan

Pemuka Yahudi Rabbi Schlomo Hofmeister mengatakan, dia melihat setidaknya satu orang menembakkan tembakan ke orang-orang yang duduk di luar bar yang berseberangan dengan Sinagoga tersebut.

"Mereka menembak setidaknya seratus peluru di luar Sinagoga kami. Semua bar di seberang kami memiliki meja di luar," katanya.

Menanggapi serangan tersebut, para pemimpin Eropa mengucapkan rasa duka cita dan mengutuk aksi penembakan itu.

Baca Juga: Mengaku Khawatir Ditangkap Setiap Buat Konten, Refly: Negara Tak Boleh Penjarakan Orang yang 'Salah'

Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan, Prancis turut berduka cita bagi warga Austria dan akan terus mendukung perlawanan terhadap aksi teror di Eropa

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan dia sangat terkejut atas serangan itu, dan mengatakan Inggris akan tetap bersama dengan Austria.

Sedangkan Perdana Menteri Belanda, Mark Rutte menyatakan mendukung Pemerintah Austria menumpas pelaku penembakan tersebut.

Baca Juga: Siklon Tropis Goni Semakin Kuat, BMKG Minta Masyarakat Waspada karena Picu Gelombang Tinggi Perairan

"Pikiran kami tertuju pada para korban dan keluarga mereka, dan dengan pemerintah Austria dalam menangani tindakan keji ini." katanya di Twitter.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah