Tabrakan Ngeri di India, Pesawat Boeing 747-100B dan Pesawat Ilushin II-76B pada 12 November 1996

- 12 November 2020, 15:10 WIB
Ilustrasi tabrakan pesawat terbang di udara.
Ilustrasi tabrakan pesawat terbang di udara. /Pikiran-Rakyat.com/

Baca Juga: Berada di Persimpangan AS dan Tiongkok, DPR: Indonesia Harus Tingkatkan Nilai Tawar di Mata Dunia

Sayap kiri pesawat Saudi 763 dirobek ekor pesawat Kazakh 1907, dan stabilizer horizontal kirinya juga kena imbasnya. Sekira 5.5 meter bagian itu terkoyak, dan tanpa itu, kru Saudi 763 tidak bisa mengendalikan pesawat.

Pilot pesawat kargo Angkatan Udara AS, Kapten Timothy J. Place adalah saksi mata kecelakaan itu.

"Awan memerah, seakan-akan bisa dirasakan panasnya," katanya ketika diwawancarai oleh Air Crash Investigation.

Baca Juga: Ingin Rekonsiliasi dengan Pemerintah, HRS Minta Bebaskan Ulama, Aktivis, hingga Buruh sebagai Syarat

Penyelidikan kasus dilakukan terhadap kotak hitam (black box) pesawat Saudi 763 dan Kazakh 1907 ditemukan.

Penyelidik iti membuat perkiraan penyebab kecelakaan: VK Dutta (petugas menara kendali Suar/ATC) berbuat kesalahan, kesalahan salah satu kru pesawat, atau kegagalan instrumen salah satu pesawat.

Sebelum mengetahui penyebab kecelakaan, mereka harus melihat data-data yang ada pada FDR dan CVR kedua pesawat.

Baca Juga: Soroti Penegakan Hukum RI, Habib Rizieq: Kelompok yang Tak Suka Digali-gali, yang Menjilat Dibiarkan

Sementara itu, kotak hitam pesawat Saudi dianalisis di Inggris. Kru pesawat Saudi terbang secara teratur pada ketinggian yang ditentukan Dutta, yaitu level 140 (4.300 m).

Halaman:

Editor: Ikbal Tawakal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah