"Dalam hal ini, dia (Putin) menggarisbawahi pentingnya mengamankan keselamatan dan kehidupan gereja yang normal dari tempat-tempat suci ini," kata Kremlin, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters, Minggu, 15 November 2020.
Saat ini, diketahui bahwa Azerbaijan merupakan negara dengan mayoritas penduduknya beragama Islam.
Baca Juga: Ketua Satgas Covid-19 Sayangkan Oknum Massa Habib Rizieq yang Abai Protokol Kesehatan
Terhadap kesepakatan gencatan senjata, baik Putin, Aliyev dan pemimpin Armenia, Nikol Pashinyan juga membahas beberapa hal bersifat praktis.
Belum diketahui apakah pembicaraan tersebut dilakukan Putin bersama dengan pemimpin kedua negara ataukah dilakukan secara terpisah.
Berdasarkan perjanjian tersebut, 2.000 tentara penjaga perdamaian Rusia dikerahkan ke wilayah yang mengalami konflik tersebut.
Baca Juga: Akui Tak Akan Kepung Rumah Nikita Mirzani, Ustaz Maaher: Insya Allah Saya Masih Waras dan Tak Konyol
Sebelumnya sejak awal 1990-an, etnis Armenia telah memegang kendali militer atas seluruh kawasan Nagorno-Karabakh dan sebagian besar wilayah Azerbaijan di sekitarnya.
Namun saat ini mereka telah kehilangan sebagian besar daerah itu serta wilayah sekitarnya.***