Ridwan Kamil Sebut Hasil Uji Coba Vaksin Kemungkinan Diumumkan Maret 2021 Mendatang

15 Desember 2020, 10:37 WIB
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. /jabarprov.go.id

PR BEKASI - Gubernur Provinsi Jabar Ridwan Kamil menjadi relawan uji vaksin Covid-19 tiga bulan yang lalu dan kini telah memasuki pengambilan sampel darah.

Pengambilan sampel darah tersebut dilakukan Ridwan Kamil di Puskesmas Garuda pada Senin, 14 Desember 2020.

Ia menyebutkan bahwa selain dirinya, Forkominda juga menjadi relawan untuk diambil sampel darahnya.

Baca Juga: Aksi Walk Out Sejumlah DPRD DKI Mendapat Sorotan, Ferdinand: Demokrasi Apa yang Mereka Lakoni?

Pria yang disapa Kang Emil itu melaporkan kondisinya sehat dan tidak pernah sakit bahkan tes swab beberapa kali hasilnya negatif. Ia mengungkapkan apakah kemungkinan karena faktor vaksin tersebut tetapi belum dapat dipastikan.

"Saya bersama forkominda yang juga menjadi relawan hari ini diambil sampel darahnya. Saya juga melaporkan kondisi sehat tidak pernah sakit bahkan tes swab beberapa kali hasilnya negatif. Apakah karena faktor vaksin ini saya belum tahu, tapi faktanya demikian," katanya, dikutip oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com dari situs resmi pemerintah Provinsi Jawa Barat pada Selasa, 15 Desember 2020

Selanjutnya ia juga mengatakan, awalnya setelah pengambilan sampel darah dari relawan pada hari ini, BPPOM kemudian akan mengumumkan berhasil atau tidaknya serum vaksin yang diujikan.

Baca Juga: Begini Nasib Bansos Covid-19 Setelah Dikorupsikan Juliari Batubara Cs di 2021

Namun, terkait hal tersebut diputuskan perlu sekali lagi melakukan pengambilan sampel darah tiga bulan kedepan atau Maret 2021 mendatang.

"Yang tadinya mau disampaikan Desember ini berhasil dan tidaknya, menjadi diundur Maret 2021. Sebab BPPOM ingin memastikan antibody bekerja lebih baik dan akurat," katanya. 

Sehingga, Ridwan Kamil kembali menegaskan agar masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan dalam keseharian atau melaksanakan 3 M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan). Karena ternyata, lanjutnya, kehadiran vaksin Covid-19 tidak secepat seperti yang diharapkan.

Baca Juga: Luhut Tak Izinkan Ada Kerumunan di Perayaan Tahun Baru hingga Minta Gubernur Batasi Jam Malam

Disampaikan pula, pada saat rapat virtual dengan Menteri Luhut BP, bahwa vaksin impor dalam waktu dekat akan bisa digunakan, tapi menunggu pengumuman dari BPPOM.

"Jadi bolanya ada di BPPOM. Nanti priotitasnya tetap pertama adalah tenaga kesehatan, TNI/Polri, profesi yang rentan dan berada di zona merah," katanya.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Humas Jabar

Tags

Terkini

Terpopuler