Siap Jadi Kilang Minyak Terkemuka di Asia pada 2025, Berikut Profil Pertamina RU VI Balongan yang Terbakar

29 Maret 2021, 15:17 WIB
Potret kilang minyak Pertamina RU VI Balongan di Indramayu, Jawa Barat, sebelum terjadinya kebakaran pada tangki T-301G dini hari tadi, Senin, 29 Maret 2021. /Instagram/@kilangpertaminainternasional

PR BEKASI – Insiden kebakaran hingga terjadinya ledakan pada area kilang minyak Pertamina RU VI Balongan di Indramayu, Jawa Barat mendapat perhatian dari masyarakat.

Kejadian kebakaran yang hingga kini apinya belum bisa dipadamkan itu terjadi pada pukul 00.45 WIB pada dini hari tadi, Senin, 29 Maret 2021.

"Telah terjadi insiden di Kilang Pertamina Balongan yang menyebabkan kebakaran pada tangki T-301G mulai sekitar pukul 00.45 WIB dini hari," kata Corporate Secretary Subholding Refining & Petrochemical PT Kilang Pertamina Internasional, Ifki Sukarya, dalam keterangannya di Jakarta, sebaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara.

Namun, tahukah Anda bahwa ternyata dalam visinya, kilang minyak Pertamina RU VI Balongan itu bersiap menjadi kilang terkemuka di Asia pada tahun 2025 mendatang.

Baca Juga: Terletak di Laut Dalam Samudra Pasifik, Ilmuwan Temukan Bakteri yang Tidak Terdeteksi Sistem Imun Manusia

Baca Juga: Ridwan Kamil Tegaskan Pentingnya Data dalam Menangani Covid-19: Urusan Pandemi Harus Berbasis Ilmiah

Baca Juga: Survei Charta Politika: Prabowo Subianto Paling Unggul, Kalahkan Ganjar dan Anies

Diketahui, kilang minyak Pertamina RU VI Balongan ini merupakan aset negara yang berperan penting bagi perekonomian sebagai salah satu kilang Pertamina untuk memenuhi kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM) nasional.

Mengitup informasi dari laman resmi Pertamina, Kilang Balongan merupakan kilang keenam dari tujuh kilang Direktorat Pengolahan PT Pertamina (Persero) dengan kegiatan bisnis utamanya.

Bisnis utama dari kilang minyak Pertamina RU VI Balongan adalah mengolah minyak mentah menjadi produk-produk BBM, non BBM, dan Petrokimia.

Baca Juga: Soal Larangan Mudik Lebaran 2021, Ahmad Riza Patria Sebut Pihaknya Akan Mengkaji Pemberlakuan SIKM Sebelumnya

Jika mengulik ke belakang kilang minyak ini dibangun pada tahun 1990 dan mulai beroperasi sejak tahun 1994, berlokasi di Indramayu, Jawa Barat sekitar lebih kurang 200 km arah timur Jakarta dengan wilayah operasi di Balongan, Mundu, dan Salam Darma.

Sementara itu, Kilang Balongan ini mengolah bahan baku berupa minyak mentah Duri dan Minas yang berasal dari Provinsi Riau.

Keberadaan kilang minyak balongan ini dipandang sangat strategis bagi bisnis Pertamina maupun bagi kepentingan nasional melalui produk-produk unggulan seperti Premium, Pertamax, Pertamax Plus, Solar, Pertamina DEX, Kerosene atau Minyak Tanah, LPG, dan Propylene yang menjadi bahan baku plastik premium.

Baca Juga: GP Ansor Sebut Aksi Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar Tindakan Biadab

Selain itu, kilang ini juga mempunyai nilai strategis dalam menjaga kestabilan pasokan bahan bakar ke wilayah DKI Jakarta, Banten, sebagian Jawa Barat dan sekitarnya yang merupakan sentra bisnis dan pemerintahan Indonesia.

Sejalan dengan tuntutan bisnis ke depan, Pertamina terus mengembangkan potensi bisnis yang dimiliki Kilang Balongan melalui penerapan teknologi baru, pengembangan produk-produk unggulan baru, serta penerapan standar internasional dalam sistem manajemen mutu dengan tetap berbasis pada komitmen ramah lingkungan.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler