Komitmen Kurangi Banjir di Bandung Selatan, Pemerintah Bangun Satu Lagi Kolam Retensi

- 11 Desember 2020, 18:13 WIB
Gubernur Provinsi Jawa Barat, Ridwan Kamil.
Gubernur Provinsi Jawa Barat, Ridwan Kamil. /Pemprov Jawa Barat/Jabarprov.go.id

PR BEKASI – Pemerintah terus berupaya mengurangi banjir yang terjadi di Bandung Selatan, Jawa Barat setiap tahunnya. 

Hal tersebut terlihat dari mulai dibangunnya kolam retensi dan polder di Kelurahan Andir, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. 

Proyek yang memakan dana sekira Rp141 miliar ini merupakan sinergi dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Pemerintah Jawa Barat, serta Pemerintah Kabupaten Bandung. 

Baca Juga: Diduga Lakukan Penghinaan terhadap Bendera Tiongkok, Aktivis Hong Kong Terancam Dipenjara 5 Tahun

Kolam Retensi Andir dirancang memiliki luas daerah tangkapan air 148.78 hektare, luas genangan 2.75 hektar, serta volume tampungan hingga 137.500 meter kubik.

Pembangunan kolam retensi dan polder ditargetkan selesai Desember 2021. Akan tetapi Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berharap pembangunan infrastruktur pencegah banjir itu bisa lebit cepat selesai.

“Mudah-mudahan Oktober 2021 sudah selesai, sehingga kalau ada potensi banjir di akhir tahun depan itu bisa dikurangi,” kata Ridwan Kamil dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, Jumat, 12 Desember 2020.

Baca Juga: Pengacara Rizieq Minta Surat Panggilan, Yusri Yunus: Tidak Ada Lagi Pemanggilan!

Ridwan Kamil menjelaskan bahwa air yang ditampung di Kolam Retensi Andir nantinya bisa dipompa ke Sungai Citarum dan diolah di Waduk Saguling, Cirata, dan Jatiluhur untuk berbagai keperluan, termasuk untuk penyediaan air bersih dan pengoperasian pembangkit listrik. 

“Saya inginnya setiap kolam retensi itu juga ada peluang pariwisatanya. Jangan hanya tempat air, tapi kalau bisa ada sebuah gagasan agar orang bisa berekreasi di situ. Jadi kita akomodir bisa secara ekologis berhasil, sekaligus juga ekonominya,” kata Ridwan Kamil.

Selain kolam retensi Andir, lima polder pencegah banjir yakni, Polder Cipalasari-1, Cipalasari-2, Cijambe Barat, Cijambe Timur, dan Cisangkuy. 

Baca Juga: Berawal dari Temannya yang Idap Gangguan Mental, Pelajar di Bandung Ciptakan Aplikasi Anti Depresi

Polder Cipalasari-1 memiliki area tangkapan air 29.79 hektare dan volume tampung 1.125 meter kubik, Polder Cipalasari-2 memiliki area tangkapan air 11. 79 hektare dan volume tampung 1.125 meter kubik. Polder Cijambe Barat memiliki area tangkapan air 78.20 hektare dan volume tampung 1.125 meter kubik. 

Selanjutnya, Polder Cijambe Timur memiliki area tangkapan air 58.60 hektare dan volume tampung 1.125 meter kubik, serta Polder Cisangkuy memiliki area tangkapan air 7.85 hektare dan volume tampung 450 meter kubik. 

Sebelumnya di daerah Baleendah pun telah selesai dibangun danau retensi atau kolam retensi Cieunteung. 

Baca Juga: Sudah Periksa 14 Orang Saksi terkait Insiden di Tol Japek, Kini Polri dan Akan Melakukan Olah TKP

Lebih lanjut, Ridwan Kamil menyampaikan bahwa dalam upaya menekan potensi banjri di Kabupaten Bandung, pemerintah pun membangun Sodetan Cisangkuy, dan Terowongan Nanjung pada akhir 2019.

Sodetan Cisangkut dirancang mempu mengalirkan air kurang lebih 220 meter kubik per detik proses pembangunannya sudah memasuki tahap akhir.
Sodetan tersebut dibangun untuk menekan risiko banjir di Baleendah dan Dayeuhkolot. 

Ridwan Kami berharap dari tahun ke tahun bisa mengurangi banjir, termasuk secara ilmiah Terowongan Nanjung itu mengurangi dari 100 persen rutinitas banjir tinggal 25 persen. 

Baca Juga: Berawal dari Temannya yang Idap Gangguan Mental, Pelajar di Bandung Ciptakan Aplikasi Anti Depresi

“Jadi, memang tidak bisa menghentikan 100 persen banjir, tapi volume pengurangannya sudah sangat-sangat signifikan dan banjir tidak berlangsung berhari-hari seperti dulu. Saya kira itu komitmennya,” tutur Ridwan Kamil.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x