Sementara itu, Juru bicara tim uji klinis vaksin Covid-19 Universitas Padjadjaran (Unpad), Rodman Tarigan mengatakan selama uji klinis, sukarelawan melakukan lima kunjungan penelitian.
Pada kunjungan pertama, sukarelawan akan mendapatkan penjelasan mengenai alur uji klinis dan tes usap.
Baca Juga: Sempat Dirundung, Kwon Mina Curhat Saat Masih di AOA: Itu Adalah Waktu yang Tak Bisa Dilupakan
“Hasil tes akan diumumkan dua hingga tiga hari. Jika hasil tes positif, sukarelawan tidak bisa ikut uji klinis. Kalau hasilnya negatif, bisa ikut dalam proses penelitian selanjutnya,” kata Rodman dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari ANTARA pada Senin, 24 Agustus 2020.
Kemudian pada kunjungan kedua, sukarelawan akan kembali mengikuti tes kesehatan fisik dan tes cepat. Jika hasil tes memenuhi syarat dan hasil tes cepat nonreaktif, penyuntikkan vaksin Covid-19 dapat dilakukan.
“Setiap suntikan terdapat reaksi dalam waktu 30 hingga 40 menit. Jadi, kami menyediakan tempat observasi. Apabila tidak terjadi gejala, sukarelawan dapat pulang,” ucapnya.
Lebih lanjut, Rodman mengatakan vaksin kedua akan dilakukan dua pekan setelahnya. Lalu, sukarelawan wajib menjalani dua kunjungan lagi untuk mengetahui reaksi vaksin terhadap kondisi kesehatan.
Baca Juga: Ekspor Bawang ke Malaysia, Mendag: Ini Sebagai Wujud Menjaga Neraca Perdagangan Indonesia
Apabila terjadi reaksi, seperti demam, batuk, pilek, dan sakit tenggoran, sukarelawan diminta melapor kepada tim uji klinis.
“Kondisi kesehatan sukarelawan akan dipantau secara intensif oleh tim uji klinis,” ucapnya.