Jalani Tes Vaksin di Puskesmas Garuda, Ridwan Kamil dan Forkopimda Jabar Sukses Lewati Tahap Pertama

- 25 Agustus 2020, 19:45 WIB
GUBERNUR Jawa Barat Ridwan Kamil didampingi istrinya Atalia Kamil saat akan menjalani pemeriksaan kesehatan  di Puskesmas Garuda, Kota Bandung, Selasa (25/8/2020). Dirinya  bersama Pangdam/III Siliwangi, Nugroho Budi Wiryanto dan Kapolda Jabar, Rudy Sufahriadi memulai rangkaian sebagai relawan uji klinis vaksin Covid-19.*
GUBERNUR Jawa Barat Ridwan Kamil didampingi istrinya Atalia Kamil saat akan menjalani pemeriksaan kesehatan di Puskesmas Garuda, Kota Bandung, Selasa (25/8/2020). Dirinya bersama Pangdam/III Siliwangi, Nugroho Budi Wiryanto dan Kapolda Jabar, Rudy Sufahriadi memulai rangkaian sebagai relawan uji klinis vaksin Covid-19.* /Pikiran-Rakyat.com/Armin Abdul Jabbar/

Sementara itu, Juru bicara tim uji klinis vaksin Covid-19 Universitas Padjadjaran (Unpad), Rodman Tarigan mengatakan selama uji klinis, sukarelawan melakukan lima kunjungan penelitian.

Pada kunjungan pertama, sukarelawan akan mendapatkan penjelasan mengenai alur uji klinis dan tes usap.

Baca Juga: Sempat Dirundung, Kwon Mina Curhat Saat Masih di AOA: Itu Adalah Waktu yang Tak Bisa Dilupakan 

“Hasil tes akan diumumkan dua hingga tiga hari. Jika hasil tes positif, sukarelawan tidak bisa ikut uji klinis. Kalau hasilnya negatif, bisa ikut dalam proses penelitian selanjutnya,” kata Rodman dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari ANTARA pada Senin, 24 Agustus 2020.

Kemudian pada kunjungan kedua, sukarelawan akan kembali mengikuti tes kesehatan fisik dan tes cepat. Jika hasil tes memenuhi syarat dan hasil tes cepat nonreaktif, penyuntikkan vaksin Covid-19 dapat dilakukan.

“Setiap suntikan terdapat reaksi dalam waktu 30 hingga 40 menit. Jadi, kami menyediakan tempat observasi. Apabila tidak terjadi gejala, sukarelawan dapat pulang,” ucapnya.

Lebih lanjut, Rodman mengatakan vaksin kedua akan dilakukan dua pekan setelahnya. Lalu, sukarelawan wajib menjalani dua kunjungan lagi untuk mengetahui reaksi vaksin terhadap kondisi kesehatan.

Baca Juga: Ekspor Bawang ke Malaysia, Mendag: Ini Sebagai Wujud Menjaga Neraca Perdagangan Indonesia 

Apabila terjadi reaksi, seperti demam, batuk, pilek, dan sakit tenggoran, sukarelawan diminta melapor kepada tim uji klinis.

“Kondisi kesehatan sukarelawan akan dipantau secara intensif oleh tim uji klinis,” ucapnya.

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah