"Anies Baswedan dipanggil, kok Ridwan Kamil nggak," tuturnya.
Baca Juga: Didampingi KPK, Kemenpora Sampaikan Transparansi Tata Kelola Anggaran
Ia menjelaskan, protokol kesehatan seolah hanya menjadi gimmick. Apapun asal dicantumkan kalimat sesuai protokol kesehatan bisa melenggang begitu saja.
Seolah kalimat 'sesuai protokol kesehatan' itu menjadi kartu sakti. Namun ketika di lapangan, massa membludak, pemerintah kemudian meminta maaf karena tidak terhandle.
Seperti kasus Habib Rizieq Shihab kemarin, mulai dari penjemputan di bandara hingga pernikahan anaknya, Najwa Shihab. Padahal pemerintah tahu, Habib Rizieq memiliki massa yang banyak.
Baca Juga: Wagub DKI Minta Kerumunan di Acara HRS Jadi Pembelajaran: Maulid Bukan Diukur dari Banyaknya Peserta
"Kita tahu massanya Habib Rizieq banyak. Harusnya Satgas Covid mengajaknya kolaborasi. Apakah (HRS) sudah diajak dialog? saat ada yang menjemput, sudahkah diajak diskusi?," ucapnya
Tirta melihat, Habib Rizieq seharusnya dirangkul. Jadi, ketika Habib Rizieq mengatakan kepada pengikutnya untuk mematuhi protokol kesehatan seperti mengenakan masker dan menjaga jarak, jamaahnya akan mengikuti kata ulamanya tersebut.
"Lupakan politik, singkirkan dulu politik. Musuh kita sekarang Covid-19," tuturnya.
Baca Juga: Ustaz Maaher Terancam 5 Tahun Bui Usai Dilaporkan ke Bareskrim Polri