Hasil Lab Baru Keluar, Pemerintah Pastikan Warga Bekasi yang Meninggal di RS Cianjur Positif Corona

16 Maret 2020, 09:33 WIB
ILUSTRASI penularan virus corona, corona, COVID-19.* /PIXABAY/

PIKIRAN RAKYAT - Pada Senin, 2 Maret 2020 lalu, warga di Kabupaten Bekasi digegerkan terkait kabar meninggalnya seorang warganya di RS Dr Hafidz (RSDH), Kabupaten Cianjur.

D yang sebelumnya sempat dirawat di salah satu rumah sakit swasta di Bekasi Timur, Kota Bekasi sempat mengeluhkan sakit usai pulang dari Singapura.

Sempat dilakukan isolasi di rumah sakit tersebut, namun pihak rumah sakit menyatakan pasien D tidak dinyatakan terkena virus corona. Dokter pada awalnya hanya mendiagnosa adanya pembengkakan dengan terdapat cairan di jantung dan paru-paru.

Kemudian D berkunjung ke kediaman saudaranya di Cianjur untuk mencari pengobatan alternatif. Namun, kondisinya justru memburuk dan akhirnya dirawat di RS Dr Hafidzh.

Baca Juga: Waspadai Virus Corona, Makam Gus Dur Tertutup untuk Peziarah 

Namun, kondisinya semakin memburuk dan sempat dirujuk ke Rumah Sakit Hasan Sadikin. Belum sempat dibawa ke Kota Bandung, pasien D telah dinyatakan meninggal dunia pada Senin, 2 Maret 2020.

Kepergiaan D menimbulkan tanda tanya berkaitan dengan sebab pasti kematiannya.

Juru Bicara Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto memastikan bahwa D tidak meninggal akibat virus corona.

"Dari data kami, beliau masuk 155 (spesimen) yang negatif. Jadi, meninggalnya bukan karena Covid-19," ujar Yurianto pada Selasa, 3 Maret 2020.

Baca Juga: Tersiar Kabar Tiga Warga Sumatra Barat Terjangkit Virus Corona, Cek Faktanya 

Namun, kondisi tersebut berubah saat Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menyampaikan perkembangan terbaru kasus positif virus corona pada Minggu, 15 Maret 2020 di Gedung Pakuan, Kota Bandung.

Ridwan Kamil menyampaikan bahwa di Jawa Barat telah terdapat 7 pasien positif virus corona (terbaru 10 orang) dengan 2 kematian.

Rinciannya, satu di Kota Bandung, satu di Kota Cirebon, satu di Kota Cianjur, dua di Kabupaten Bekasi, dan dua di Kota Depok. Tambahan terbaru berada di RS Hasan Sadikin dan sedang menjalani proses isolasi.

Ridwan Kamil pun memastikan bahwa 1 pasien asal Bekasi yang sempat dinyatakan negatif setelah dilakukan uji laboratorium dipastikan bahwa D terinfeksi virus corona.

Baca Juga: Dolar AS Melonjak Usai Trump Tetapkan Virus Corona sebagai Darurat Nasional 

Kementerian Kesehatan pun menjelaskan perubahan hasil tes dari negatif ke positif pasien D tersebut.

“Pemeriksaan menjadi positif enggak bisa sekali periksa langsung positif. Beberapa kasus PDP (pasien dalam pengawasan), kita memeriksa 2 hingga 3 kali baru ketahuan dan positif COVID-19,” kata Achmad Yurianto pada Minggu, 15 Maret 2020.

Yuri juga menjelaskan bahwa hasil tes COVID-19 baru diketahui hasilnya setelah tiga kali pemeriksaan. Masing-masing pemeriksaan makan waktu tiga hari.

Sehingga, sudah dipastikan bahwa pasien D telah terinfeksi virus corona.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Turn Back Hoax MAFINDO

Tags

Terkini

Terpopuler