PR BEKASI - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Bhagasasi Bekasi mengadakan promosi berupa gratis biaya penyambungan kembali bagi pelanggan nonaktif.
Program yang diselenggarakan dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75 Republik Indonesia dan HUT ke-39 PDAM Tirta Bhagasasi ini berlangsung mulai tanggal 1 Agustus hingga 30 September mendatang.
Hal ini diungapkan oleh Direktur Utama PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi, Usep Rahman Salim di Cikarang pada Rabu, 20 Agustus 2020.
Baca Juga: Tarif PDAM Bekasi Naik Hingga 20 Persen, Dirut: Karena Covid-19, Jadi Belum Diberlakukan
"Gratis biaya penyambungan kembali ini berlaku selama dua bulan bagi para pelanggan nonaktif," kata Usep, seperti dikutip dari Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, Kamis, 20 Agustus 2020.
Usep menambahkan promosi tersebut adalah salah satu program jangka pendek untuk menggaet kembali pelanggan nonaktif di wilayah layanannya.
Sedikitnya ada 40.000 dari total 311.000 pelanggan PDAM Tirta Bhagasasi yang tercatat sebagai pelanggan nonaktif baik di Kota Bekasi maupun Kabupaten Bekasi.
Baca Juga: Namanya Jadi Trending Topik di Media Sosial, Berikut Perjalanan Karier Adhisty Zara
“Ada sekitar 40.000 pelanggan nonaktif yang akan kita optimalkan untuk mengikuti program ini," ucapnya.
Menurutnya, kebijakan ini sudah ditandatangani dan disampaikan ke kepala daerah melalui dewan pengawas.
“Ya, kami juga sudah mendapat persetujuan juga untuk melaksanakan program ini dari para kepala daerah,” katanya.
Baca Juga: Krystal Jung Dikabarkan Hengkang, SM Entertainment Berikan Penjelasan
Selain bebas biaya penyambungan kembali, pihaknya juga membebaskan biaya denda serta biaya balik nama.
Biasanya pelanggan akan dikenakan biaya sebesar Rp150.000 untuk penyambungan kembali dan Rp25.000 agar bisa balik nama.
Usep menambahkan ada beberapa persyaratan yang dibutuhkan untuk dapat mengikuti program ini.
Baca Juga: Sinopsis Passengers, Kisah Bertahan Hidup di Ruang Angkasa Akan Tayang di Bioskop Trans TV Malam Ini
"Pelanggan yang menginginkan balik nama cukup membawa fotokopi KTP dan Kartu Keluarga." katanya.***