Tawuran Berujung Penjarahan terhadap PKL Terjadi di Kawasan Jatinegara

- 12 Desember 2020, 17:58 WIB
Ilustrasi tawuran berujung penjarahan terjadi di Jakarta Timur.
Ilustrasi tawuran berujung penjarahan terjadi di Jakarta Timur. /DOK. PR/Foto Istimewa PR

PR BEKASI – Telah terjadi aksi tawuran yang menyebabkan kerusakan dan penjarah terhadap pedagang kaki lima (PKL) di sekitaran Jalan Bekasi Timur 4, Cipinang Besar Utara, Jatinegara, Jakarta Timur.

Tawuran tersebut terakhir kali berlangsung pada Jumat, 11 Desember 2020, sekitar pukul 21.45 WIB.

Selain menjarah barang dagangan milik pedagang kaki lima, pelaku juga juga merusak kantor pengurus RW setempat.

Baca Juga: Akibat Pemanasan Global Semakin Parah, Ancaman 'Tsunami Langit' Buat Warga Bhutan Tak Bisa Tidur

Kantor RW setempat dilaporkan mengalami kerusakan pada bagian jendela, plafon, serta sejumlah barang inventaris.

"CCTV kami juga dirusak pelaku," kata Ketua RW 4 Cipinang Besar Utara, Afrizal, di Jakarta, Sabtu, 12 Desember 2020, sebagaimana dikutip Pikiraneakyat-Bekasi.com dari Antara.

Usai kejadian penyerangan yang berakhir dini hari, petugas kepolisian dari Polrestro Jakarta Timur tampak disiagakan di sekitar lokasi kejadian guna mengantisipasi peristiwa lanjutan.

Baca Juga: Andin Tampil Menggoda di Depan Al, Bocoran Sinopsis Sinetron Ikatan Cinta RCTI 12 Desember 2020

Meski kejadian semalam dianggap yang paling parah dialami warga, namun Afrizal memastikan tidak ada satupun korban luka atau tewas dalam kejadian itu.

Kejadian ini dalam penanganan intensif Polsek Jatinegara, Jakarta Timur. Sejumlah polisi masih berjaga-jaga di lokasi kejadian guna mengantisipasi kejadian serupa terulang.

Walaupun penyerangan ini bukan yang pertama kali namun warga resah jika kejadian ini terulang terus menerus.

Baca Juga: Hari Pertama Datangi Polda Metro Jaya, Yusri Yunus: Kami Akan Langsung Tangkap Setelah Diperiksa

Diberitakan sebelumnya, puluhan pemuda mengawali serangan dengan menyalakan petasan suar ke rumah-rumah penduduk.

Tidak lama berselang, pemuda di wilayah itu berhamburan keluar rumah hingga bentrokan pun terjadi.

Afrizal mengatakan peristiwa semalam merupakan kejadian terparah yang dialami warga dalam kurun setahun terakhir.

Baca Juga: Haikal Hassan Mengaku Didatangi Rasulullah, Marzuqi Mustamar: Jangan Dipercaya, Kelompok Itu Bohong

"Kejadian semalam lebih parah karena ada penjarahan terhadap tukang nasi goreng. Bukan cuma dirusak gerobaknya, uang dan nasi satu bakul juga dibawa kabur," kata saksi mata kejadian, Abdul Jamar.

Jamar menyebut jumlah mereka mencapai puluhan, masing-masing melengkapi diri dengan berbagai senjata tajam seperti celurit dan parang.

"Mereka warga luar semua. Saya tahu karena wajahnya tidak kita kenal. Mereka datang pakai mikrolet sudah siap senjata dan pakai helm," katanya.

Baca Juga: Canggih! Bus Amfibi Pertama di Indonesia Akan 'Berlayar' di Semarang, Lewat Lawang Sewu Juga

Belum diketahui penyebab dari kejadian itu, namun Jamar memastikan bahwa serangan dari kelompok yang tidak dikenal itu kerap terjadi di wilayah tersebut.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah