Harga Kedelai Melonjak Naik, Sebagian Perajin Tahu Tempe di Cikarang Mogok Produksi

- 29 Mei 2021, 06:02 WIB
Pengrajin tahu dan tempe di Cikarang, Kabupaten Bekasi melakukan aksi mogok produksi lantaran harga kedelai melonjak naik.
Pengrajin tahu dan tempe di Cikarang, Kabupaten Bekasi melakukan aksi mogok produksi lantaran harga kedelai melonjak naik. /Muhamad Bagja/PR Bekasi

 

PR BEKASI - Para pengrajin tahu dan tempe di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat melakukan aksi mogok produksi.

Aksi itu dilakukan sebagai bentuk protes atas tingginya harga kedelai di pasaran saat ini.

Salah satunya yakni seperti yang dilakukan oleh Alimin (45) pengrajin tahu dan tempe di Kampung Kaum Utara, Desa Karang Asih, Cikarang Utara.

Bahkan pada tanggal 21 hingga 23 Mei 2021, ia telah melakukan mogok produksi, sebagaimana telah dilakukan perajin ai Karawang dan Cikarang.

Baca Juga: Harga Kedelai Naik, Perajin Tahu Tempe di Jabar Mogok Produksi hingga Tiga Hari ke Depan

Diketahui bahwa saat ini sebagian perajin masih ada yang melakukan mogok produksi.

Mereka berencana menggelar aksi mogok produksi selama 3 hari mulai Jumat 28 hingga Minggu, 30 Mei 2021.

"Untuk wilayah Karawang dan Cikarang sebetulnya sudah berhenti dari tanggal 21 hingga 23 Mei 2021. Namun, saat ini sebagian juga ada yang produksi dan ada juga yang masih mogok, sambil nunggu kabar dari paguyuban," kata Alimin.

"Ini protes kita sudah dari kemarin-kemarin bahkan dari tanggal 21 mei sampai 23 mei kita sudah libur, karena harga kedelai naik terus sementara harga tahu tempe di pasaran enggak naik-naik," kata Ani salah seorang pengrajin tahu saat ditemui di pabriknya, pada Jumat 28 Mei 2021.

Baca Juga: Harga Kedelai Meroket dan Timbulkan Kelangkaan, Produsen Tempe Tahu di Jabar Diminta Tak Mogok Produksi

Dari pantauan PikiranRakyat-Bekasi.com suasana pabrik tahu terlihat sepi, hanya menyisakan tumpukan alat produksi yang belum dibersihkan.

Puluhan bungkus tahu sisa penjualan dibiarkan tidak dipasarkan lagi.

Selain itu, para karyawan juga terpaksa diliburkan. Mereka libur selama tiga hari tanpa mendapatkan penghasilan.

Diketahui harga kedelai biasanya Rp8.000, untuk saat ini harga naik drastis menjadi Rp11.000, bahkan sampai Rp12.000.

Kondisi itu membuat para pengrajin kebinungan untuk menyesuaikan harga jual tahu dan tempe yang dibuatnya.***

Editor: Rinrin Rindawati


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x