Tarif Angkot di Bekasi Tinggi, Sekali Jalan Bayar Bayar Rp 30.000

- 5 Desember 2019, 09:59 WIB
ANGKOT mangkal di Jalan Raden Eddy Martadinata di Desa Cikarang Kota, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi.*
ANGKOT mangkal di Jalan Raden Eddy Martadinata di Desa Cikarang Kota, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi.* /TOMMI ANDRYANDY/PR/

“Sekarang sudah tahu, paling mahal Rp 15.000 tapi harus pakai uang pas,” ujar dia yang heran dengan tingginya tarif angkot.

Hal serupa dialami Voni (27). Warga Kecamatan Serangbaru itu bahkan pernah dimintai ongkos hingga Rp 30.000 ketika menaiki angkot dari Stasiun Cikarang di Kecamatan Cikarang Utara menuju kediamannya di sekitar Pasar Serang.

Baca Juga: Delapan Kecamatan di Bekasi Ditetapkan Rawan Banjir

“Biasanya cuma paling Rp 15.000 karena memang lumayan (jauh) jaraknya. Tapi, ini sampai Rp 30.000. Saya bilang kenapa mahal, katanya memang segitu. Padahal saya biasanya tidak membayar senilai itu,” ucap dia.

Menurut dia, tarif yang ditetapkan sopir tersebut terlampau mahal. Dia masih sering menggunakan angkot daripada ojek berbasis aplikasi lantaran harganya relatif lebih murah.

“Tapi saat itu sampai Rp 30.000. jadinya berpikir lagi untuk naik angkot. Kadang waktu tempuhnya lama, banyak mangkal,” ucap dia.

Baca Juga: Masuki Musim Hujan, Pemkab Bekasi Normalisasi 25 Sungai

Keluhan disampaikan warga lainnya, Putra (28). Dari sekian banyak trayek angkot, kata dia, pemasangan tarif semena-mena sering terjadi pada angkot trayek K-17 yang melayani rute Terminal Cikarang-Terminal Cibarusah.

“Jurusan lainnya juga suka menaikkan tarif tapi trayek K-17 parah. Dari Stasiun Cikarang ke Jababeka saja biasa Rp 8.000 jadi Rp 20.000. Di media sosial juga banyak yang ngeluh, seharusnya ini ditindak,” kata dia.

Menurut Putra, seharusnya kenakalan para sopir langsung ditindak. Dengan kondisi seperti ini, angkot akan makin banyak ditinggal penumpangnya.

Halaman:

Editor: Abdul Muhaemin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x