Mengenal KH Noer Ali, Ulama Kharismatik yang Garang di Medan Perang

- 29 Januari 2020, 18:30 WIB
K.H Noer Ali sang "singa" Karawang-Bekasi.*
K.H Noer Ali sang "singa" Karawang-Bekasi.* /indonesia.go.id/

Pada saat terus memperdalam wawasan keislamannya, K.H Noer Ali melihat kondisi langsung kondisi bangsa dan masyarakat, beliau melihat adanya ketimpangan antara ilmu keislaman yang diperolehnya dengan fakta realita.

Adanya kesewenangan tuan tanah ke warga pribumi, kekejian aparat kolonial kala itu, ketidakadilan, maksiat, dan lainnya. Saat itulah semangat cinta tanah air mulai tumbuh dalam diri serta jiwa K.H Noer Ali.

Tahun 1934 K.H Noer Ali memutuskan berangkat ke Mekah untuk kembali meneruskan pencarian ilmu keislamannya.

Dengan niat kepergian beliau ke Mekah, sempat membuat hati Guru K.H Marzuki bimbang. Namun, tekad K.H Noer Ali sudah bulat akhirnya beliau bisa meluluhkan hati sang guru.

Baca Juga: Hari Terakhir Layanan Jemput Bola Disdukcapil Kabupaten Bekasi, Catat Tempat dan Persyaratannya 

Meskipun sedang menimba ilmu di Mekah, Ali muda tetap mengingat bangsanya. Beliau pun terus mencari informasi mengenai kondisi di Indonesia.

Informasi beliau peroleh dari salah satu surat yang dikirimkan orang tuanya serta Koran Arab Saudi. Mendengar kondisi Indonesia pada saat itu, hati dan semangat K.H Noer Ali terus tumbuh untuk membantu memerdekakan Indonesia.

Hingga pada akhirnya, K.H Noer Ali memutuskan membentuk organisasi Persatuan Pelajar Betawi (PPB) bersama rekan lainnya dari Indonesia di Mekah.

Pada tahun 1939 K.H Noer Ali memutuskan pulang ke Indonesia. Lalu tahun 1940, beliau mendirikan pondok pesantren.

Baca Juga: Jokowi Resmikan Terowongan Nanjung di Tengah Kepungan Banjir Kabupaten Bandung 

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x