Mengenal KH Noer Ali, Ulama Kharismatik yang Garang di Medan Perang

- 29 Januari 2020, 18:30 WIB
K.H Noer Ali sang "singa" Karawang-Bekasi.*
K.H Noer Ali sang "singa" Karawang-Bekasi.* /indonesia.go.id/

Dengan kehadiran K.H Noer Ali ke Tanah Air membuat para tuan tanah dan pemerintah kolonial merasa risau.

Sebab seluruh warga dengan sukarela memberikan tanah kepadanya guna pembangunan akses jalan di Ujung Malang, Teluk Pucung, dan Pondok Ungu.

Tahun 1942, nama K.H Noer Ali masuk dalam daftar ulama yang harus bekerja sama dengan penjajah Jepang. Di tahun yang sama, penjajah Jepang memintanya agar bersedia bekerja sama dengan Jepang melalui rekan K.H Noer Ali asal Thailand saat menjadi santri di Mekah.

K.H Noer Ali dengan tegas menolak permintaan Jepang. Ia tak ingin pesantren yang ia dirikan tak terurus dan para santrinya akan terpecah sebab enggan berkompromi dengan penjajah Jepang.

Baca Juga: Tak Kunjung Usai, Pemkab Bekasi Ultimatum Pemkot soal Pemisahan PDAM Tirta Bhagasasi 

Pada masa perebutan kemerdekaan, K.H Noer Ali mempersiapkan para santrinya untuk bergabung ke latihan kemiliteran yang dibentuk oleh Jepang.

Ada pula yang disiapkan ke Pasukan Pembela Tanah Air agar ikut berperang di medan tempur.

KH Noer Ali bukan hanya berdiam diri sebagai ulama. Ia adalah “singa” medan perang dari Indonesia. K.H Noer Ali memimpin laskar-laskar rakyat untuk bertempur merebut kemerdekaan. Bahkan ia pernah menjadi Komandan Bataliyon Tentara Hizbullah Bekasi.

Baca Juga: Viral Video Pencurian Ban Mobil di Mall, Kapolres Metro Bekasi: Kasus ini Baru Pertama Terjadi di Wilayah Kami 

Sejarah mencatat, pada tahun 1947, K.H Noer Ali terlibat pada pertempuran sengit di Karawang-Bekasi dengan tentara penjajah Belanda.

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x