PR BEKASI - Populasi sapi di Indonesia saat ini sekitar 18 juta ekor yang terkena penyakit mulut dan kuku (PMK).
Kemenko PMK melaporkan per 18 Juni 2022, terdapat 183.280 hewan ternak yang tersebar di 19 provinsi di Indonesia yang terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK).
Dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari ANTARA, akhir-akhir ini masyarakat digemparkan dengan penyakit mulut dan kuku atau biasa disebut PMK.
Baca Juga: Drakor Miracle Sudah Tayang, Berikut Daftar para Pemainnya
PMK atau biasa disebut penyakit mulut dan kuku juga dikenal sebagai Foot and Mouth Disease (FMD) dan Apthtae Epizooticae adalah penyakit hewan yang dapat menular dan bersifat akut yang disebabkan oleh virus.
Penyakit PMK ini juga dapat menyebar dengan sangat cepat mengikuti arus transportasi daging dan ternak yang erinfeksi.
Penyakit ini bersifat merusak jaringan sel hewan yang disebabkan oleh virus.
Baca Juga: Tes Kepribadian: Hewan Apa yang Pertama Kali Anda Lihat? Pilih dan Ungkap Jati Diri
Akibat wabah ini, sebagian peternak diprediksi akan mengalami kerugian besar.
Tak hanya para peternak, masyarakat pun akan dibuat rugi denga adanya wabah tersebut.
Demi mencegah perluasan penyebaran PMK pemerintah saat ini akan menggenacrkan vaksinasi pada hewan.
Pengendalian yang sulit dan kompleks membuat biaya vaksinasi ini cukup mahal.
Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Mengko PMK) Muhadjir Effendy meminta distribusi vaksin bagi hewan ternak untuk dipercepat.
Percepatan vaksin sebagai salah satu upaya untuk mengendalikan wabah PMK pada hewan.
Muhadjir Effendy pun mengatakan jika saat ini daerah yang terkena wabah PMK paling parah menjadi prioritas pendistribusian vaksin.
"Sebaiknya percepatan pengadaan vaksin harus segera dilakukan, sebagaimana penanganan Covid-19 dan prioritaskan kepada daerah yang sudah terpapar penyakit mulut dan kuku (PMK)," katanya.
Sedikitnya 70 persen sapi dari total populasi yang saat ini mencapai sekitar 18 juta ekor yang terjangkit PMK harus mendapat vaksin untuk mencapai kekebalan tubuh.
Baca Juga: Catat! Berikut Cara Beli Minyak Goreng Curah Lewat Aplikasi PeduliLindungi
"Kita harus cepat-cepat berburu vaksin, karena kita tidak bisa menunggu terlalu lama untuk mencegah penyebarannya," katanya.***