Timbulkan Klaster Covid-19 Baru, Anggota DPR Minta HRS Berhenti Buat Acara di Massa Pandemi

23 November 2020, 20:55 WIB
Anggota DPR RI dari Fraksi PDIP, Rahmad Handoyo. /ANTARA/

PR BEKASI – Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab diminta untuk berhenti membuat acara yang membuat terjadinya kerumunan massa di masa pandemi Covid-19.

Anggota DPR RI, Rahmad Handoyo mengatakan hal tersebut dikarenakan massa yang datang ke acara yang diadakan oleh Habib Rizieq Shihab diketahui telah banyak yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Anggota DPR RI dari Fraksi PDIP tersebut berharap, kejadian itu menjadi pelajaran bahwa Covid-19 bisa menyerang siapa pun, sehingga masyarakat lebih berpikir ulang jika ingin mengadakan acara yang berpotensi menimbulkan kerumunan massa.

Baca Juga: Ditangkap karena Narkoba, Millen Cyrus Akan Dikurung di Sel Sesuai KTP Asli

"Ini menjadi pelajaran mahal bagi siapapun yang meremehkan dan abai terhadap protokol kesehatan dengan tetap mengadakan kegiatan yang berkerumunan massa," katanya di Jakarta pada Senin, 23 November 2020, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara.

Rahmad Handoyo juga memberikan imbauan kepada siapa saja yang menghadiri acara Habib Rizieq Shihab bila merasakan gejala Covid-19, segera memeriksa diri ke rumah sakit.

Seperti diketahui, orang tanpa gejala Covid-19 lebih berbahaya karena tidak merasakan sakit, namun bisa menularkan virus ke orang lain.

Baca Juga: Angka Perceraian Naik Selama Pandemi, Menag Minta KUA Lakukan Penyuluhan untuk Setiap Pasangan

Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 mengkonfirmasi sebanyak 77 orang yang sempat menghadiri acara Habib Rizieq Shihab terkonfirmasi positif Covid-19.

Mereka ada yang menyambut kedatangan pria yang sering disebut dengan panggilan HRS tersebut di Bandara Soekarno-Hatta dan Petamburan, serta maulid Nabi Muhammad di Tebet dan Megamendung, Bogor, Jawa Barat.

"Dari ditemukanya klaster ini membuktikan bahwa Covid-19 masih sangat berbahaya buat siapapun. Hanya satu cara yang efektif perang lawan Covid-19 ikuti protokol kesehatan dengan wajib 3M," ujar Rahmad Handoyo.

Baca Juga: Komentari Konvoi Koopsus TNI di Markas FPI, Mantan Pangdam Jaya: Kita Belum Segenting Itu

Pakar Epidemiologi Universitas Indonesia, Pandu Riono mengatakan setiap kerumunan rentan terjadi penularan Covid-19.

Sehingga hal ini perlu menjadi perhatian bagi Habib Rizieq Shihab bila masih tetap ingin mengadakan acara yang mengundang banyak orang.

"Memang dengan adanya kerumunan massa berpotensi meningkatkan klaster penularan," kata Pandu Riono.

Baca Juga: Cek Fakta: Mahathir Mohamad Dikabarkan Sebut Pelajaran di Indonesia Terlalu Banyak Belajar Agama

Pandu Riono mempertanyakan sikap Pemerintah Provinsi (pemprov) DKI Jakarta yang menurutnya tidak mencegah HRS mengadakan acara yang selalu menimbulkan kerumunan.

Menurutnya, seharusnya Pemprov DKI Jakarta bisa mencegah acara tersebut karena semua acara yang diadakan Habib Rizieq Shihab tidak ada yang bersifat rahasia.

"HRS juga diimbau jangan membuat acara. Jadi bukan imbauan ke pendukungnya, karena pendukungnya juga setia. Kalau mau dakwah, silahkan melalui daring," kata Pandu Riono.

 Baca Juga: Diam-Diam PM Israel Adakan Pertemuan Rahasia dengan Putra Mahkota Arab Saudi

Sedangkan Ketua Satgas Penanganan COVID-19, Doni Monardo mengatakan sejauh ini dari 15 warga yang menghadiri acara di Petamburan, tujuh diantaranya positif Covid-19.

Selain Lurah Petamburan, sebanyak 50 jamaah yang menghadiri maulid di Tebet juga terkonfirmasi positif Covid-19.

"Data Jumat sore, 20 November, hasil tes swab antigen untuk klaster Megamendung yang diperiksa 559 orang, yang positif ada 20 orang," katanya

 Baca Juga: Sebut TNI Perlu Awasi Media Sosial, Fadli Zon Sentil Marsekal Hadi: Anda Belum Mengerti Demokrasi

Doni Monardo meminta masyarakat yang ikut dalam penjemputan Habib Rizieq Shihab di Bandara Soekarno-Hatta dan menghadiri beberapa acara HRS agar melapor kepada ketua RT/RW di wilayahnya.

Ada baiknya, masyarakat yang sempat mendatangi acara yang diadakan HRS tersebut juga memeriksakan diri ke puskesmas atau rumah sakit.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler