DKI Jakarta Dapat Penghargaan Inovasi Pelayanan Publik, Ferdinand Hutahaean: Ini Salah Alamat

26 November 2020, 12:23 WIB
Ferdinand Hutahaean berkomentar atas penghargaan yang didapatkan DKI Jakarta dalam inovasi pelayanan publik tahun 2020. /Twitter.com/@FerdinandiHaean3

 

PR BEKASI – Gubenur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengucapkan rasa syukur atas penghargaan yang didapat Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI.

Anies Baswedan mengklaim bahwa penghargaan tersebut sudah tiga tahun berturut-turut diberikan kepada DKI Jakarta.

“Alhamdulillah, tiga tahun berturut-turut! Pemprov DKI Jakarta kembali dinobatkan sebagai Pemda berkualifikasi Informatif oleh Komisi Informasi Pusat Republik Indonesia @KIPusat pada Anugerah Keterbukaan Informasi Publik tahun 2020,” kata Gubernur DKI Jakarta itu dalam akun Twitternya, seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com pada Kamis, 26 November 2020.

Baca Juga: Jangan Tunggu Lagi, Yuk Mulai Tabung Emas, Harga Emas Hari Ini Turun Lagi Jadi Rp889.000

Menanggapi hal tersebut mantan Kepala Biro Energi dan Sumber Daya Mineral Departemen VII Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean menilai bahwa penghargaan itu salah alamat.

Ferdinand Hutahaean meminta Anies Baswedan untuk menginformasikan secara terbuka terkait aliran dana fee E Formula senilai Rp560 miliar.

Dirinya menanyakan ke mana uang itu dibayarkan, atas nama rekening siapa dan masuk ke dalam satu perusahaan atau lebih.

Baca Juga: Dua Tersangka Masih Buron dalam Kasus Edhy Prabowo, KPK Minta Segera Menyerahkan Diri

“Pak Gub Yth, utk membuktikan bahwa penghargaan ini tidak salah alamat, mohon diinfokan terbuka tentang Fee E Formula yang Rp.560 M itu dibayarkan ke siapa saja? Ke 1 perusahaan atau lebih? Ke Rekening atas nama siapa? Dan status uangnya sprt apa?," kata Ferdinand. 

"Jika tidak di info, benar ini salah alamat..!,” kata Ferdinand Hutahaean dalam cuitan Anies sebelumnya di akun Twitter @FerdinandHaean3.

Atas cuitannya itu, ada warganet yang berkomentar kalau Ferdinand Hutahaean iri dengan apa yang didapatkan oleh DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Anies Baswedan.

Baca Juga: Pemprov DKI Jakarta Kembali Raih Penghargaan, Anies Baswedan Ucapkan Alhamdulillah

Namun, dirinya membalas dengan mengatakan bahwa ia tidak iri karena tidak ada yang diirikan dalam hal tersebut. 

“Beginilah kualitas pendukung Anies, tidak mendebat argumen yang saya sampaikan tentang keterbukaan informasi malah bilang iri. Hahahaha apa yg sy mau irikan dlm hal ini? Tidak ada. Tapi pejabat munafik harus dipaksasupaya jujur dan terbuka..! "Drun, berani bosmu buka data Fee E Formula?,” ucapnya.

Diketahui, kemarin, Rabu, 25 November 2020, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Tjahjo Kumolo memberikan penghargaan kepada Top 45 Inovasi Pelayanan Publik 2020 dan 5 pemenang Outstanding Achievement of Public Service Innovations 2020.

Baca Juga: Minta Maaf kepada Keluarga dan Partai, Edhy Prabowo Pamit dan Mundur dari Menteri KKP

Dan DKI Jakarta menjadi salah satu yang dinobatkan TOP 45 Inovasi Publik, salah satu inovasi yang didapatkan adalah Bunga Tanjung dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan milik Pemprov DKI Jakarta.

“Kami berharap ke depan layanan Bunga Tanjung ini menjadi pemantik bukan hanya bagi rumah sakit milik DKI Jakarta tetapi juga untuk seluruh elemen masyarakat untuk ikut turun tangan dalam melindungi perempuan dan anak di Jakarta,” ujar Anies Baswedan.***

Editor: Puji Fauziah

Tags

Terkini

Terpopuler