Pilkada Jateng Dihantui Covid-19, Ganjar Pranowo: Kayaknya Virus Ini Jadi 10 Kali Lipat Lebih Ganas

3 Desember 2020, 10:48 WIB
Ganjar Pranowo yang takut Pilkada akan menimbulkan klaster baru setelah klaster liburan kemarin menunjukkan taringnya belakangan ini. /Instagram.com/@ganjar_pranowo

PR BEKASI - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo kesal melihat kasus Covid-19 belakangan ini di provinsi Jateng meningkat pesat.

Dari data kasus harian Covid-19 terbaru saja, Jateng telah menyentuh rekor kasus harian baru yaitu sebanyak 2.036 kasus.

Menanggapi hal tersebut, Ganjar Pranowo sudah tahu akan berakhir seperti ini, imbas dari penambahan hari libur kemarin.

Baca Juga: Viral Video Habib Rizieq Diminta Jadi Juru Damai Papua, Haikal Hassan: Akan Kami Sampaikan

"Gak deg-degan wong ini sudah predictable kok, kemarin waktu libur panjang kita juga siap-siap, apakah libur panjang dengan ditambah-tambahin waktunya itu akan menggerakan ekonomi nantinya? Kan faktanya malah menggerakan penyakit," tuturnya.

Oleh karena itu atas usulan dari Ganjar Pranowo, ke depannya hari libur tidak akan ditambah-tambahkan.

"Maka kemudian saya usul, alhamdulillah sudah direspons dan besok tidak akan ada libur dengan ditambah-tambahin hari. Udah deh liburnya sesuai dengan tanggalnya aja deh, wong rasa-rasanya hari ini everyday sunday kok," ucapnya.

Baca Juga: Najwa Shihab Sebut Banyak Drama Jika Terkait HRS, Haikal Hassan: Betul, Tapi Siapa yang Memulainya?

Ganjar Pranowo meminta kepada masyarakat agar kooperatif, karena hal itu akan sangat membantunya dalam mengendalikan Covid-19 di Jateng.

"Makannya kalau saya bilang hari ini ada respons yang lebih baik itu akan membantu kami, kerumunannya akan kurang, itu yang ada," tuturnya seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube Najwa Shihab, Kamis, 3 Desember 2020.

Lebih lanjut, Ganjar Pranowo membeberkan fakta yang mengejutkan tentang Pilkada di Jateng yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat.

Baca Juga: Dilaporkan Muswira Jusuf Kalla ke Bareskrim Polri, Ferdinand Hutahaean: Hal Lumrah

"Termasuk Pilkada, maka Pilkada itu aja kemarin, petugas KPPSnya aja kita tes, itu sebagian besar sudah positif, kita mau apalagi?," ucapnya.

Perlu diketahui, per 29 November 2020, terdapat 12 zona merah di Jateng dan 6 dari 12 zona merah itu akan diselenggarakan Pilkada

Ganjar Pranowo juga menyebutkan dari hasil-hasil riset yang diterimanya, Covid-19 telah berevolusi menjadi lebih ganas.

Baca Juga: Kritik Upaya KPU untuk Penuhi Hak-hak Pemilih, Dandhy Laksono: Narasinya Indah, Tak Peduli Berisiko

"Bahkan hasil evaluasi kita, riset-riset yang diberikan kepada kita, ini virus pertama yang masuk di Jateng dengan yang menulari hari ini sudah berbeda, kalau gak salah generasinya sudah berubah sampai ketujuh, apa artinya? Kayaknya jadi 10 kali lipat lebih ganas lagi," tuturnya.

"Ya sudah risiko-risiko ini akan kita ambil kalau kemudian kita tidak taat," sambungnya.

Menurut Ganjar Pranowo risiko-risiko tersebut harus diterima warga Jateng, jika mereka tetap tidak taat.

Baca Juga: FPI Dituding Serukan Azan Jihad, Haikal Hassan: Hindari Fitnah Itu, Tetap NKRI

"Jadi jangan protes dan jangan tanya kenapa sih Jateng kenceng," ucapnya.

"Kenapa juga sih seorang pejabat di daerah harus kami bawa ke pengadilan, dan saya tidak boleh, tidak mau itu dihentikan, maka itu kami lakukan ini sebagai sesuatu yang serius," sambungnya.

Ganjar Pranowo juga mengakui, telah melakukan komunikasi yang baik dengan para tokoh-tokoh ulama di Jateng.

Baca Juga: Tak Hadiri Panggilan, Polda Metro Jaya Jadwal Ulang Pemeriksaan Habib Rizieq

"Kami sowan kepada para ulama, please mohon maaf, nuwun sewu Bib nuwun sewu, saya sowan ke Habib Luthfi, Habib Luthfi juga membantu, senang sekali, Gus Miftah saya telpon mau, Gus Mus memberikan luar biasa dukungan," tuturnya.

Hal tersebut Ganjar Pranowo lakukan agar tidak memberikan gambaran bahwa pemerintah melarang kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan agama, terutama agama Islam.

"Artinya nanti jangan sampai pemerintah mengambil tindakan, itu seolah-olah melarang kegiatan agamanya, tapi alhamdulillah juga pemerintah kemarin berdialog dengan tokoh-tokoh non Muslim dan mengajak agar kegiatan natal dan lainnya dilakukan secara daring," ucapnya.

Baca Juga: Pengumuman! BSU Rp1.8 Juta untuk Guru Honorer pada Satuan Pendidikan Islam Akan Segera Disalurkan

Ganjar Pranowo dengan senang hati akan membantu dan memfasilitasi kegiatan keagamaan yang sekiranya bisa dilakukan secara daring.

"Kami siap kok membantu dan memfasilitasi, karena memang kita murni menciptakan ekosistem baru untuk perayaan-perayaan secara digital, dan itu mau tidak mau harus diterima, kalau tidak nanti kita penyakitan semua." kata Ganjar Pranowo.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Youtube Najwa Shihab

Tags

Terkini

Terpopuler