Warga Jakarta Bisa Bernapas Lega dari Banjir, 2 Bendungan Kering Pertama di Indonesia Selesai 2021

7 Desember 2020, 13:36 WIB
Maket desain Bendungan Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. /ANTARA/Dokumentasi Kementerian PUPR/ANTARA

PR BEKASI - Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) kini tengah membangun dua bendungan kering pertama yang berlokasi di bumi Jawa Barat (dry dam), yaitu Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi.

Pembangunan kedua bendungan ini diketahui merupakan bagian dari rencana induk pengendalian banjir di wilayah Jakarta, sesuai kontrak kerja rampung pada 2021.

Berbeda dengan bendungan pada umumnya, bendungan kering hanya akan terisi air ketika musim hujan, sementara ketika musim kemarau, bendungan ini tidak akan terisi air.

Baca Juga: OTT Jerat Lagi Pejabat Publik, Arsul Sani: Ini Bukti Revisi UU KPK Tidak 'Bunuh' Kerja KPK 

Sebab bendungan tersebut akan digunakan sebagai pengendali banjir di Jakarta dan sekitarnya. Karena itu bendungan ini tidak untuk keperluan irigasi atau air baku, namun untuk meningkatkan kapasitas pengendalian banjir.

"Sebagai bendungan kering maka pengoperasiannya akan berbeda dengan bendungan lain, di mana kedua bendungan ini baru akan digenangi air pada musim hujan. Sementara pada musim kemarau, bendungan ini kering," tutur Menteri PUPR Basuki Hadimuljono seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, Minggu, 6 Desember 2020.

Bendungan ini dirancang untuk mengurangi debit air yang masuk ke Jakarta dengan menahan aliran air dari gunung gede Pangrango sebelum sampai ke bendungan Katulampa yang mengalir ke Sungai Ciliwung.

Diharapkan dengan selesainya pembangunan Bendungan Ciawi maka potensi banjir dapat berkurang sebesar 111.75 meter kubik per detik.

Baca Juga: Tanam Cabai Rawit Selama WFH, Susi Pudjiastuti: Asik, Buat Teman Makan Tempe Mendoan 

Sebetulnya rencana pembangunan ini telah direncanakan sejak 1990-an, kemudian mulai dibangun pada 2017. Saat ini secara fisik pembangunan telah mencapai 60 persen, sedangkan lahan yang telah bebas mencapai 40.86 hektare atau 92.67 persen dari kebutuhan 46.7 hektare.

Prosesnya yang tengah dilakukan saat ini melakukan galian tubuh bendungan, grouting tubuh bendungan, bangunan pelimpah (clearing dan pengecoran), pengerjaan hidromekanikal, dan pembangunan fasilitas umum seperti gudan, gardu pandang hingga pembersihan area lahan.

Untuk bendungan Sukamahi, pembangunannya bekerja sama dengan kontraktor PT Wijaya Karya-Basuki KSO yang telah ditandatangani pada 20 Desember 2016 lalu senilai Rp447.39 miliar. 

Nantinya daya tampung yang akan dimiliki oleh Bendungan Sukamahi yaitu sebesar 1.68 juta meter kubik dan luas area genangan 5.23 hektare.

Baca Juga: Sentil Fadli Zon yang Kerap Sudutkan Rezim Jokowi Soal Covid-19, Irma: Jangan Melulu Politik

Sementara itu, konstruksi bendungan Ciawi dimulai dari 2 Desember 2016, kini penyelesaiannya sudah sampai tahap 73 persen, dan bekerja sama dengan PT Brantas Abipraya dan PT Sacna. Penandatanganan kontrak telah dilakukan pada 23 November 2016.

Nantinya Bendungan Ciawi direncanakan akan memiliki volume tampung sebesar 6.05 juta meter kubik dengan luas genangan sekira 39.40 hektare dengan biaya sebesar Rp798.7 miliar.

Sementara untuk pengadaan lahan kedua bendungan, akan dilakukan dengan skema dana talangan dengan kontraktor membiayai terlebih dahulu dan akan dibayarkan kemudian melalui Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN).***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler