Laskar Pengawal Habib Rizieq Tewas, Quraish Shihab Jelaskan Arti Jihad yang Sebenarnya

11 Desember 2020, 13:29 WIB
Ulama Indonesia, Quraish Shihab, yang juga ayah dari Najwa Shihab. /YouTube/Quraish Shihab

PR BEKASI - Prof. Dr. AG. H. Muhammad Quraish Shihab, Lc., M.A. atau akrab disapa Quraish Shihab, membahas tentang makna jihad dalam Islam bersama putrinya Najwa Shihab.

Diketahui, saat ini masyarakat sempat dibuat heboh oleh unggahan rekaman video amatir yang menampilkan kumandang azan dengan tambahan “Hayya Alal Jihad” dan insiden bentrokan antara kepolisian-laskar FPI pengawal Habib Rizieq Shihab yang menyebabkan tewasnya enam pengawal Habib Rizieq.

Mantan Menteri Agama tahun 1998 itu menerangkan, bahwa jihad berasal dari kata juhd, juhd dari segi Bahasa mempunyai banyak makna, tapi dasarnya artinya ‘daya’.

Baca Juga: Daftar Sekarang di www.prakerja.go.id, Dapatkan Beasiswa Hingga Rp600.000 dari Kartu Prakerja 

Dalam penjelasannya pada kanal Youtube Najwa Shihab yang diunggah 16 juli 2018 lalu, Quraish Shihab mengatakan, jihad itu menggunakan daya demi kebaikan, kalau menggunakan daya dengan keburukan, tidak bisa dinamakan jihad.

“Daya manusia itu, ada daya fisik, ada daya pikir, ada daya kalbu, dan ada daya hidup, menggunakan daya-daya itu untuk kebaikan dinamakan berjihad,” ucap Quraish Shihab, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube Najwa Shihab pada Jumat, 11 Desember 2020.

Banyak orang yang salah mengartikan bahwa jihad hanya sekadar peperangan, pertumpahan darah, dan bentuk perlawanan terhadap musuh. Padahal berdasarkan tafsir Alquran tidak demikian.

Quraish Shihab menjelaskan bahwa ibu hamil yang melahirkan anaknya bisa disebut berjihad dan guru yang mendidik murid-muridnya bisa disebut berjihad.

Baca Juga: Vaksin Covid-19 Mulai Berdatangan ke Indonesia, Rupiah Berpeluang Menguat 0,07 Persen 

“Banyak orang yang salah mengartikan bahwa jihad hanya sekadar peperangan padahal berdasarkan tafsir Alquran tidak demikian. Ibu hamil yang melahirkan anaknya bisa disebut berjihad. Guru yang mendidik murid-muridnya bisa disebut berjihad. Bahkan seorang anak yang giat mencari ilmu juga dikatakan berjihad,” ucapnya.

Bentuk jihad bermacam-macam, ada jihad kecil dan jihad besar. Dalam video itu, Quraish Shihab menyatakan, salah satu jihad terbesar justru adalah melawan keburukan dalam diri kita sendiri.

“Jihad kecil itu mengangkat senjata dan jihad yang besar itu melawan hawa nafsu, melawan setan yang ada di luar, kita dalam hidup ini mengalami sekian banyak keburukan, kita harus mengendalikan daya kita sekuat-kuatnya untuk membendung keburukan itu,” ujarnya.

Quraish Shihab juga menjelaskan, paham radikalisme, salah satu penyebab utamanya adalah kebodohan. Hanya orang-orang bodoh yang bisa terpengaruh ajaran sesat yang berdampak buruk terhadap orang lain.

Baca Juga: Hyeri 'Reply 1988' Kembali Berakting di 'My Roommate is a Gumiho' dengan Jang Ki Yong, Ini Ceritanya 

“Paham-paham radikalisme itu sebab utamanya adalah kebodohan, kita harus banyak mempelajari agama kita sehingga paham-paham tersebut tidak mempengaruhi kita,” ucapnya.

Agama Islam adalah agama yang penuh dengan kedamaian, Qurais Shihab menegaskan, tidak mungkin agama Islam itu mengajak keburukan. Hanya orang-orang bodoh yang bisa terpengaruh ajaran sesat yang berdampak buruk terhadap orang lain.

“Agama ini agama yang penuh kedamaian, nabi bersabda: tidak ada sesuatu yang disertai dengan kelemah-lembutan kecuali baik, tidak ada sesuatu yang disertai dengan kekerasan dan kekejaman kecuali buruk,” ucapnya.***

 
Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Youtube Najwa Shihab

Tags

Terkini

Terpopuler