Data Terbaru Korban Gempa Sulawesi Barat, Bertambah Jadi 56 Orang Meninggal dan 816 Luka-luka

17 Januari 2021, 10:52 WIB
PLN telah menyiapkan listrik segera menyala di wilayah gempa Majene Sulawesi Barat. /PMJNews/PMJ News

PR BEKASI - Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)  melaporkan hingga Sabtu 16 Januari 2021, jumlah korban meninggal dunia di Sulawesi Barat bertambah menjadi 56 orang.

Diketahui sebelumnya gempa susulan 6,2 SR terjadi pada Jumat 15 Januari 2021 pukul 2.28 WIB di Majene dan Mamuju, Sulawesi Barat.

Dalam keterangan 56 orang yang menjadi korban meninggal tersebut, 47 orang di antaranya meninggal dunia di Kabupaten Mamuju dan sembilan orang lainnya di Kabupaten Majane.

Baca Juga: Dikalahkan 'Pembunuh' Jonathan Christie, Anthony Ginting: Tiba-tiba Saya Hilang Fokus

Hal tersebut dikatakan Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati.

"Terdapat juga 637 korban luka di Kabupaten Majene dengan rincian antara lain 12 orang luka berat, 200 orang luka sedang, dan 425 orang luka ringan. Sementara, di Kabupaten Mamuju terdapat 189 orang mengalami luka berat atau rawat inap," tuturnya.

Dalam proses evakuasi, jalur darat yang menghubungkan Kabupaten Majene dan Kabupaten Mamuju, sudah kembali pulih dan dapat dilalui kendaraan pada Sabtu 16 Januari 2021 sore.

Jalur tersebut dapat kembali dibuka setelah Dandim 1401/Majene, Letkol Inf Yudi Rombe dari Komando Daerah Militer (Kodam) XIV/Hasanuddin, memerintahkan Batalyon Zeni Tempur (Yonzipur) 8/SMG untuk membuka akses menggunakan alat berat.

Baca Juga: Ungkapkan Duka Mendalam untuk Gempa di Majene Sulawesi Barat, Siwon Choi: Sungguh Menyakitkan

Ia melanjutkan, BNPB sudah menyerahkan bantuan awal untuk operasional kebutuhan pokok penanganan Gempq di Sulawesi Barat sebesar Rp4 miliar.

Bantuan itu diserahkan sebesar Rp2 miliar untuk Provinsi Sulawesi Barat dan masing-masing Rp1 miliar untuk Kabupaten Mamuju serta Kabupaten Majene.

Kemudian, BNPB juga telah mendistribusikan 8 set tenda isolasi, 10 set tenda pengungsi, 2.004 paket makanan tambahan gizi, dan 2.004 paket makanan siap saji.

Selain itu, ada 1.002 paket lauk pauk, 700 lembar selimut, 5 unit Light Tower, 200 unit Velbed, 500 paket perlengkapan bayi, 500.000 pcs masker kain, 700 pak mie sagu, dan 30 unit Genset 5 KVA.

Baca Juga: Tetap Berstatus Level II, Begini Penjelasan PVMBG tentang Bahaya Gunung Semeru Usai Hujan Vulkanik

Sementara itu, pada Sabtu pukul 6.32 WIB, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menginformasikan telah kembali terjadi gempabumi dengan kekuatan M5,0 di Kabupaten Majene.

BMKG juga memprakirakan gempa susulan masih akan terjadi. Oleh karena itu, BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan selalu waspada terkait adanya potensi gempa susulan yang berkekuatan signifikan.

"BNPB juga mengimbau masyarakat yang tinggal di kawasan perbukitan dengan tebing curam untuk waspada terhadap longsoran dan reruntuhan batu," ujarnya.

"Selain itu, bagi yang tinggal di kawasan pantai atau pesisir, diharapkan untuk selalu waspada dan segera menjauhi pantai apabila merasakan adanya gempa susulan," katanya yang dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari PMJ News.

Baca Juga: Mengharukan! Viral Foto Warga Evakuasi Balita Korban Banjir Kalimantan Selatan Hanya dengan Wajan

Masih dari keterangannya, masyarakat diminta untuk dapat mengikuti informasi resmi dan tidak mudah percaya dengan segala informasi yang belum jelas sumbernya.

Masyarakat juga diimbau untuk tidak percaya berita bohong atau hoaks mengenai prediksi dan ramalan gempa bumi yang akan terjadi dengan kekuatan lebih besar dan akan terjadi tsunami.

"Masyarakat juga dapat mengikuti perkembangan informasi kegempaan melalui BMKG dan portal InaRisk untuk mengetahui potensi risiko bencana yang ada disekitar tempat tinggal," katanya.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler